Daftar Berat Besi Beton SNI untuk Proyek Konstruksi

Besi beton mungkin adalah salah satu bahan bangunan yang harus selalu ada dalam tiap proyek. Sifat dan karakteristiknya membuat besi beton sangat cocok digunakan sebagai penopang struktur bangunan. Untuk itulah Anda harus tahu berapa kebutuhan berat besi beton yang dibutuhkan proyek Anda. Untuk menghitung berat besi beton dengan lebih mudah, Anda bisa menggunakan daftar ukuran tabel berat besi beton SNI.

Masih dalam seri tulisan tentang besi beton, setelah kita mengenal besi beton, jenis dan kegunaannya, kita perlu mengetahui daftar perbandingan ukuran garis tengah (diameter) besi beton dengan berat untuk setiap batangnya.

promo klopmart

Hal ini cukup penting untuk dapat menghitung jumlah berat besi beton yang kita perlukan sesuai kebutuhan proyek pembangunan atau renovasi yang akan kita kerjakan. Kita dapat menghitung budget kita dengan lebih efisien dengan tetap mengutamakan hasil akhir sebuah bangunan yang aman.

Standar Berat Besi Beton SNI: Toleransi dan Bahaya 'Besi Beton Banci'

Di pasaran Indonesia, ukuran-ukuran besi beton bervariasi. Untuk itu ditetapkanlah suatu standar ukuran dan berat besi beton sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia). Suatu produk hasil mass production biasanya memiliki sedikit perbedaan ukuran untuk setiap batch produksi. Tidak ada ukuran yang tepat sama persis.

Demikian juga untuk ukuran diameter besi beton. Perbedaan ukuran diameter ini disebut sebagai toleransi. SNI menetapkan standar toleransi ini berkisar antara 0,01 hingga 0,02 mm (millimeter). Jika toleransi yang ada melebihi toleransi SNI maka biasanya disebut sebagai 'besi beton banci'. 

'Besi beton banci' ini biasanya lebih murah harganya, sehingga akan menggiurkan untuk digunakan karena akan menambah keuntungan dari selisih budget yang ada. Tetapi kita harus sadar bahwa 'besi beton banci' ini juga memiliki kekuatan bahan yang lebih rendah daripada besi beton yang sesuai standar!

Jika kontraktor 'nakal' tetap nekad menggunakan 'besi beton banci' ini, maka ada resiko bangunan yang dihasilkan akan mengalami bencana konstruksi di kemudian hari. Bencana konstruksi seperti juga bencana pada umumnya, akan menelan korban harta benda dan bahkan juga korban jiwa. Resiko yang tidak sepadan dengan keuntungan sementara yang didapat. Belum lagi jika bicara soal dosanya! Alamak!

Jenis Besi Beton

Terdapat dua jenis utama besi beton dalam konstruksi bangunan, yaitu besi beton polos dan besi beton ulir.

1. Besi Beton Polos

Besi beton polos memiliki permukaan yang datar dan halus tanpa adanya penebalan atau motif ulir. Hal ini membuatnya memiliki penampakan yang rata dan tidak memiliki tekstur khusus pada permukaannya.

Besi beton polos umumnya digunakan dalam konstruksi ringan, seperti rumah tinggal atau proyek-proyek yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. Penggunaannya biasanya terbatas pada elemen-elemen struktural yang tidak membutuhkan daya tahan yang ekstra.

Baca juga: Apa Itu Wiremesh? Ukuran, Berat, dan Keuntungan Menggunakannya

2. Besi Beton Ulir

Besi beton ulir memiliki permukaan yang dilengkapi dengan motif ulir atau taju yang membentang. Motif ulir ini memberikan daya rekat yang lebih baik dengan beton, meningkatkan kekuatan struktur secara keseluruhan.

Besi beton ulir lebih umum digunakan dalam proyek-proyek konstruksi yang memerlukan daya tahan dan kekuatan yang tinggi, seperti gedung bertingkat tinggi, jembatan, dan infrastruktur besar lainnya.

Motif ulir pada permukaannya memberikan keuntungan dalam hal peningkatan daya rekat dengan beton, sehingga struktur menjadi lebih kokoh.

Baca juga: Cara Membuat Alat Penekuk Besi Beton Manual dengan Mudah

Tabel Berat Besi Beton Polos dan Ulir

Di bawah ini kami cantumkan tabel diameter - berat untuk besi beton polos dan besi beton ulir sesuai SNI.

1. Tabel Ukuran Diameter - Berat Besi Beton Polos

Diameter (mm)

Panjang (m)

Berat/Meter (kg)

Berat/Batang (kg)

4

12

0,09

1,00

6

12

0,22

2,66

8

12

0,39

4,74

9

12

0,50

6,00

10

12

0,62

7,40

11

12

0,75

9,00

12

12

0,89

10,70

13

12

1,04

12,50

15

12

1,21

14,50

16

12

1,58

19,00

19

12

2,22

26,80

22

12

2,98

35,80

23

12

3,26

39,10

24

12

3,55

42,62

25

12

3,85

46,20

28

12

4,83

58,00

31

12

5,93

71,10

32

12

6,31

75,72

Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Besi Beton Anda

2. Tabel Ukuran Diameter - Berat Besi Beton Ulir

Tabel ukuran diameter - Berat besi beton ulir

Rumus Menghitung Berat Besi Beton

Semisal Anda sedang tidak dapat mengakses internet dan informasi tabel berat besi beton sni ukuran berat besi beton, Anda masih bisa menghitung kebutuhan besi beton dengan menggunakan rumus. Berikut adalah rumusnya:

1. Rumus Berat Jenis Besi Beton

Volume Besi x Berat Jenis Besi = Kebutuhan Berat Besi (Kg)

Untuk berat jenis besi sendiri telah ditetapkan di angka 7850 kg/m kubik.

Misalkan, Anda ingin membeli besi beton dengan ukuran 2 x 2 mm dengan ketebalan 1 milimeter (ubah ke meter menjadi 0.001).

Maka perhitungannya adalah:

(2 x 2 x 0.001) m kubik x 7850 = 31.4 kg.

2. Rumus Berat Jenis Besi Tulangan

0.006165 x D2 x L = Kebutuhan berat besi (Kg)

D = Diameter dalam satuan mm (milimeter)}

L = Panjang batang dalam satuan m (meter)

Misal Anda membutuhkan besi dengan diameter 15 dengan panjang 20 meter.

Maka perhitungannya adalah:

0.006165 x 15 x 15 x 20 = 27.745 kg

Baca juga: Harga Besi Beton Ulir

Berapa Panjang Besi Beton SNI?

Panjang standar untuk besi beton sesuai dengan standar SNI 07-2050-2002 adalah 6 meter, 9 meter, dan 12 meter. Toleransi panjangnya berkisar antara minus 0 mm, 10 mm, 25 mm hingga plus 70 mm, sehingga panjangnya tidak boleh melebihi 12.07 meter.Baja tulangan beton yang memenuhi persyaratan SNI memiliki panjang minimum 12 meter dan maksimum 12.07 meter. Penting untuk menghindari besi beton ilegal yang seringkali memotong panjang dan diameter, sehingga pembeli harus memastikan kepatuhan terhadap standar untuk memastikan kualitas dan keamanan.

Baca Juga: Iniliah Daftar Merk Besi Beton SNI yang Bisa Anda Temukan di Pasaran

Tips Memilih Besi Beton

Berikut adalah panduan untuk memilih besi beton yang dapat membantu Anda:

1. Sesuaikan Ukuran Besi Beton dengan Kebutuhan

Pastikan untuk memilih ukuran dan diameter besi beton yang sesuai berdasarkan dengan proyek konstruksi Anda. Hindari memilih besi beton dengan ukuran yang tidak sesuai, karena hal ini dapat membahayakan kestabilan bangunan.

2. Ketahui Jenis Besi Beton yang Dibutuhkan

Memahami perbedaan antara besi beton polos dan ulir penting. Besi beton polos lebih mudah dibentuk, sementara besi beton ulir sulit dibentuk. Pilih jenis besi beton yang sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.

3. Perhatikan Brand dan Label SNI

Cari informasi tentang brand besi beton yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan juga bahwa besi beton yang Anda pilih memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk menjamin kualitas sesuai standar.

4. Periksa Kondisi Fisik Besi Beton

Selalu perhatikan kondisi fisik besi beton yang akan Anda beli. Hindari membeli besi beton yang sudah berkarat, karena hal ini dapat merugikan keandalan struktur bangunan. Oleh karena itu, pilih besi beton dalam kondisi baik dan tanpa kerusakan.

5. Kunjungi Toko Secara Langsung

Sebisa mungkin, datang langsung ke toko material bangunan untuk memilih besi beton. Hal ini memungkinkan Anda untuk memeriksa kualitas besi beton secara langsung dan memastikan bahwa Anda mendapatkan produk yang berkualitas, kuat dan tahan lama.

6. Perhatikan Kelangsungan Stok

Pastikan bahwa pemasok atau toko besi beton yang Anda pilih memiliki stok yang memadai untuk memenuhi kebutuhan proyek konstruksi bangunan Anda. Ketersediaan yang cukup sangat penting untuk menghindari risiko kekurangan bahan di tengah-tengah proyek konstruksi Anda.

Dengan memastikan adanya stok yang mencukupi, Anda dapat meminimalkan potensi keterlambatan proyek dan memastikan kelancaran pelaksanaan konstruksi bangunan tanpa hambatan logistik.

Baca Juga: Carbon Steel (Baja Karbon): Jenis, dan Penggunaannya

7. Pertimbangkan Lingkungan Konstruksi Bangunan

Jika proyek konstruksi Anda terlibat dalam lingkungan khusus yang memiliki risiko tinggi terhadap korosi, sangat disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan besi beton yang dilengkapi dengan lapisan pelindung khusus. Lapisan pelindung pada besi beton dirancang khusus untuk melawan efek korosi yang dapat merusak integritas struktural besi beton.

Dengan mengadopsi metode ini, Anda dapat meningkatkan daya tahan dan masa pakai material konstruksi, serta mengurangi risiko kerusakan dan biaya pemeliharaan jangka panjang.

8. Perhatikan Metode Pengiriman

Sebelum membeli besi beton, pastikan Anda bertanya tentang detail pengiriman, termasuk biaya dan waktu pengiriman. Periksa juga kebijakan pengembalian barang untuk mengatasi potensi kerusakan atau ketidaksesuaian dengan pesanan Anda. Dengan informasi ini, Anda dapat memastikan kelancaran proses pembelian.

9. Pertimbangkan Harga dan Anggaran

Saat memilih besi beton, pastikan untuk mempertimbangkan harga dan anggaran proyek konstruksi Anda. Bandingk

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

4 Cara Agar Besi Tidak Berkarat yang Jarang Diketahui

Besi Bangunan

4 Cara Agar Besi Tidak Berkarat yang Jarang Diketahui

Selengkapnya
Cara Mengelas Besi Siku yang Kuat dan Aman

Besi Bangunan

Cara Mengelas Besi Siku yang Kuat dan Aman

Selengkapnya
Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya

Besi Bangunan

Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya

Selengkapnya