7 Perbedaan Titanium dan Stainless Steel, Mana yang Lebih Baik?

Istilah titanium dan stainless steel tentunya sudah tidak asing bagi Anda yang memiliki peralatan dapur atau bahkan bekerja di industri teknologi. Meskipun terlihat mirip, titanium dan stainless steel memiliki perbedaan yang cukup mendasar terlebih sebagai bahan dasar aplikasi. Namun apakah Anda tahu mana yang lebih baik? Titanium vs stainless steel?

Titanium dan stainless steel adalah dua logam yang memiliki karakteristik sangat berbeda sehingga menjadikan keduanya cocok untuk lingkungan yang membutuhkan daya tahan tinggi dari korosi. Simak lebih lanjut informasi di bawah ini supaya Anda paham perbedaan yang terdapat di antaranya. 


Sekilas Tentang Titanium 

Titanium adalah logam transisi yang dikenal karena ketahanannya terhadap suhu tinggi dan korosi, tetapi tetap ringan. Unsur kimia ini memiliki simbol Ti dan nomor atom 22 dalam tabel periodik. 

Titanium memiliki kekuatan-kekuatan mekanik yang sangat tinggi, tetapi dengan beratnya yang rendah, menjadikannya salah satu logam terkuat terhadap berat di dunia. Karakteristik paling menonjol dari titanium adalah ketahanannya terhadap korosi. 

Ketika terpapar udara atau air, titanium akan membentuk lapisan oksida yang sangat kuat sehingga melindunginya dari reaksi dengan elemen lain. Hal ini membuat titanium sangat tahan terhadap korosi, bahkan di lingkungan yang keras seperti area maritim.

Baca juga: Memahami Perbedaan Stainless Steel 201 vs 304

Sekilas Tentang Stainless Steel

Stainless steel adalah gabungan logam yang terbuat dari besi, nikel, molibdenum, titanium, dan tembaga sehingga tergolong sebagai jenis baja. Terdapat beberapa jenis stainless steel, yaitu Austenitik, Feritik, Martensitik, Dupleks, dan Pengerasan Presipitasi. 

Keistimewaan stainless steel nyatanya sama dengan titanium karena material ini juga dapat membentuk lapisan oksida pelindung pada permukaannya. Lapisan ini membantu melindungi logam dari reaksi kimia yang merusak sehingga stainless steel juga sering digunakan pada aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap korosi, seperti peralatan dapur, dan lainnya. 

Selain ketahanan terhadap korosi, stainless steel juga memiliki kekuatan mekanik baik, ketahanan terhadap suhu tinggi, dan tampilan yang mengkilap sehingga material ini sering menjadi pilihan populer untuk berbagai industri. 

Perbedaan Titanium vs Stainless Steel 

1. Komposisi Kimia 

Titanium adalah unsur kimia murni, yang berarti elemen ini hanya terdiri dari atom titanium. Sebagai logam transisi, titanium memiliki struktur kristal padat dan mempertahankan sifat kimianya yang khas. Karena unsur murninya, titanium tidak mengandung campuran unsur lainnya. Hal ini menjadikan titanium memiliki kekuatan tinggi, tahan terhadap korosi, dan cenderung ringan. 

Sedangkan, Komposisi dasar stainless steel mencakup besi sebagai unsur utama, ditambah kromium (Cr) dan nikel (Ni) sebagai unsur utama yang memberikan ketahanan terhadap korosi. Kandungan kromium di stainless steel sendiri berada di sekitar 10-30% atau kurang dari 50% besi. Kromium inilah yang membentuk lapisan tidak aktif saat bertemu oksigen sehingga tahan terhadap korosi. 

2. Konduktivitas Termal dan Listrik

Titanium memiliki konduktivitas termal dan listrik yang lebih rendah dibandingkan dengan stainless steel. Hal ini berarti titanium tidak dapat menghantarkan panas atau listrik dengan baik sehingga menjadikannya kurang efisien dalam berbagai aplikasi yang memerlukan penghantar panas. 

Sementara itu, karena konduktivitas termal dan listrik yang baik, stainless steel mampu menghantarkan listrik dengan baik. Hal ini menjadikannya material yang sesuai untuk aplikasi dengan perpindahan panas tinggi, seperti barang elektronik dan peralatan dapur.

Baca juga: Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Kegunaan, dan Kelebihannya

3. Kepadatan dan Kekuatan

Titanium memiliki kepadatan yang lebih rendah daripada stainless steel sehingga membuatnya sangat ringan. Meskipun memiliki berat yang ringan, kekuatan mekanik titanium sangatlah tinggi. Inilah yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam aplikasi yang mementingkan perbandingan kekuatan-berat, seperti industri kedirgantaraan. 

Sementara itu, stainless steel cenderung memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan titanium, tergantung pada jenis dan grade. Kepadatan yang lebih tinggi ini dapat membuatnya terasa lebih berat dalam beberapa aplikasi. Namun, stainless steel juga memiliki beragam kekuatan mekanik yang bervariasi sesuai dengan komposisi dan perlakuan permukaan. 

4. Warna dan Tampilan 

Titanium memiliki warna abu-abu-logam yang cenderung lebih matte atau tidak begitu mengkilap. Oleh karena itu, permukaan titanium dapat memberikan tampilan yang lebih kasual dan sederhana. Sifat matte ini, bersama dengan warna abu-abu, membuatnya sangat estetis dan cocok untuk berbagai produk, seperti perhiasan dan peralatan luar ruangan. 

Sedangkan, stainless steel memiliki tampilan yang cenderung lebih mengilap, terlebih setelah dipoles. Kelebihan tampilan mengkilapnya ini, membuat stainless steel sering digunakan dalam aplikasi yang mengutamakan estetika, seperti peralatan dapur, perabotan, atau barang-barang konsumen lainnya..

5. Biokompatibilitas 

Titanium dikenal sangat biokompatibel, yang berarti bahwa material ini sering digunakan dalam berbagai aplikasi medis. Titanium cenderung tidak menyebabkan reaksi negatif saat berinteraksi dengan jaringan biologis manusia, seperti dalam proses pembuatan implan gigi, implan ortopedi, dan berbagai perangkat medis lainnya.

Di sisi lain, stainless steel juga dapat digunakan dalam berbagai aplikasi medis, terutama karena ketahanan terhadap korosinya yang tinggi. Namun, biokompatibilitasnya mungkin bervariasi tergantung pada jenis stainless steel yang digunakan. Beberapa jenis stainless steel dapat memiliki tingkat biokompatibilitas yang baik, sementara yang lain mungkin tidak sesuai untuk aplikasi dalam tubuh manusia. 

6. Kehalusan Permukaan 

Permukaan titanium cenderung lebih halus dan dapat dipoles dengan baik dibandingkan dengan permukaan stainless steel. Kehalusan alami dari titanium membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk aplikasi yang memerlukan tingkat kehalusan tertentu, seperti pada produk di bidang perhiasan. 

Stainless steel juga dapat memiliki permukaan yang halus, tergantung pada proses pemolesan permukaan dan jenisnya. Proses pengolahan permukaan, seperti pengecatan atau pengampelasan, dapat menghasilkan tampilan yang sangat halus pada stainless steel. Namun, perlu diingat bahwa beberapa jenis stainless steel mungkin memiliki permukaan yang relatif kasar dan sulit untuk dipoles. 

7. Ketahanan Terhadap Suhu Tinggi 

Titanium dikenal karena ketahanannya terhadap suhu tinggi sehingga membuatnya menjadi pilihan ideal dalam aplikasi yang melibatkan suhu ekstrem, seperti dalam industri penerbangan. Biasanya, titanium juga digunakan dalam pembuatan komponen pesawat terbang dan mesin jet karena dapat mempertahankan kekuatan mekanik, serta stabilitas dalam suhu tinggi. 

Stainless steel juga memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi, tetapi sebagian besar tergantung pada jenis stainless steel yang digunakan. Beberapa jenis stainless steel mungkin kurang tahan terhadap suhu ekstrem dibandingkan dengan titanium. Namun, beberapa jenis stainless steel seperti 310 dan 316 dapat digunakan dalam aplikasi suhu tinggi, seperti industri kimia, pembangkit listrik, atau peralatan dapur komersial. 

Baca juga: Mengenal Jenis Stainless Steel 304, 316, 430, dan 201, Apa Bedanya?

Pilihan antara titanium vs stainless steel sangat bergantung pada aplikasi, kebutuhan, dan karakteristik yang diperlukan. Masing-masing material memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat sesuai dengan persyaratan khusus proyek atau industri. 

Titanium menonjol dalam hal kekuatan-berat, ketahanan terhadap korosi, dan ketahanan terhadap suhu tinggi sehingga sering digunakan dalam industri penerbangan dan medis. Di sisi lain, stainless steel menawarkan berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan harga yang lebih terjangkau, serta konduktivitas panas yang efisien. 

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk memulai konstruksi bangunan rumah atau lainnya dengan material titanium atau stainless steel. Pastikan juga untuk mempertimbangkan produk Besi Hollo dari Klopmart untuk membentuk dasar struktural bangunan yang kokoh. 


Klopmart menyediakan berbagai jenis besi hollo yang dapat memenuhi kebutuhan konstruksi dan proyek Anda. Dengan berbagai ukuran dan model yang tersedia, tentunya Anda akan menemukan produk besi hollo yang berkualitas untuk digabungkan pada titanium atau stainless steel. 

Segera dapatkan produk besi hollo berkualitas tinggi di Klopmart dan pastikan kesuksesan proyek Anda sekarang! 

Sumber rujukan: 

  • https://id.strephonsays.com/difference-between-titanium-and-stainless-steel#menu-1 

  • https://semuatahu.web.id/perbedaan-titanium-dan-stainless-steel/

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

7 Cara Pasang Plafon Triplek dengan Tepat dan Efisien

Konstruksi

7 Cara Pasang Plafon Triplek dengan Tepat dan Efisien

Selengkapnya
5 Cara Membuat Mesin Penetas Telur Dari Triplek dengan Mudah

Konstruksi

5 Cara Membuat Mesin Penetas Telur Dari Triplek dengan Mudah

Selengkapnya
5 Cara Membuat Meja Lipat dari Triplek dengan Mudah

Konstruksi

5 Cara Membuat Meja Lipat dari Triplek dengan Mudah

Selengkapnya