Stainless Steel: Fungsi, Komposisi, Jenis, dan Pengaplikasiannya

Anda sedang merencanakan proyek renovasi rumah atau membangun bangunan baru? Salah satu material yang sering menjadi pilihan utama adalah stainless steel. Mengapa? Karena stainless steel memiliki keunggulan yang membuatnya sangat populer di berbagai sektor, mulai dari konstruksi hingga industri makanan. Stainless steel, atau baja tahan karat dalam bahasa Indonesia, adalah jenis baja khusus yang memiliki kandungan kromium tinggi. Kandungan kromium inilah yang memberikan sifat tahan karat dan korosi pada baja. 

Namun, apa sebenarnya yang membuat stainless steel begitu istimewa? Mari kita bahas lebih dalam.

Klopmart solusi bahan bangunan

Apa itu Stainless Steel?

Stainless steel merupakan paduan besi (iron) dengan kromium (chromium) dan elemen lainnya seperti nikel, molibdenum, dan mangan. Kandungan kromium minimal 10.5% membuat permukaan baja membentuk lapisan pasif yang sangat kuat, sehingga membuatnya tahan terhadap korosi. Lapisan pasif ini akan terus terbentuk kembali jika tergores atau rusak.

Baca Juga: Plat Lantai: Fungsi, Keunggulan, dan Cara Pembuatannya

Fungsi Stainless Steel

Stainless steel memiliki beragam fungsi dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi utama stainless steel antara lain:

1. Tahan Karat dan Korosi

Sifat inilah yang membuat stainless steel ideal digunakan di lingkungan yang lembap atau sering terkena bahan kimia. Oleh karena itu, stainless steel banyak digunakan pada peralatan dapur, peralatan laboratorium, dan konstruksi di daerah pesisir.

2. Kuat dan Tahan Lama

Stainless steel memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tahan terhadap benturan, sehingga dapat digunakan untuk berbagai aplikasi struktural. Contohnya, stainless steel digunakan pada konstruksi bangunan, jembatan, dan kerangka kendaraan.

3. Mudah Dibersihkan

Permukaan stainless steel yang halus dan tidak berpori membuatnya mudah dibersihkan dan higienis. Hal ini membuatnya sangat cocok digunakan di industri makanan seperti pembuatan peralatan masak dan penyimpanan makanan.

4. Tahan Suhu Ekstrem

Stainless steel dapat menahan suhu tinggi maupun rendah tanpa mengalami perubahan signifikan pada sifat fisiknya. Oleh karena itu, stainless steel sering digunakan pada industri kimia dan peralatan medis.

5. Estetika

Tampilan stainless steel yang mengkilap dan modern membuatnya menjadi pilihan populer untuk desain interior dan eksterior. Stainless steel sering digunakan pada perabotan rumah tangga, dekorasi dinding, dan fasad bangunan.

Baca Juga: Paving Block vs Cor: Lebih Baik Mana untuk Halaman Rumah?

Komposisi Stainless Steel

Komposisi stainless steel dapat bervariasi tergantung pada jenis dan aplikasinya. Namun, secara umum, stainless steel terdiri dari:

  • Besi (iron): Elemen utama pembentuk baja. Besi memberikan kekuatan dasar pada stainless steel.

  • Kromium (chromium): Memberikan sifat tahan karat dan korosi. Kromium membentuk lapisan pasif yang melindungi permukaan baja dari serangan korosi.

  • Nikel (nickel): Meningkatkan keuletan dan ketahanan terhadap korosi pada suhu tinggi. Nikel juga meningkatkan kemampuan stainless steel untuk dibentuk.

  • Molibdenum (molybdenum): Meningkatkan ketahanan terhadap korosi pada lingkungan asam dan klorida, membuatnya ideal untuk aplikasi di industri kimia dan perminyakan.

  • Mangan (manganese): Meningkatkan kekuatan dan kekerasan, serta membantu dalam proses produksi baja.

  • Elemen lain: Selain elemen utama di atas, stainless steel juga dapat mengandung elemen lain seperti karbon, silikon, titanium, dan nitrogen. Elemen-elemen ini ditambahkan dalam jumlah kecil untuk memberikan sifat khusus pada stainless steel, seperti meningkatkan kekuatan, kekerasan, atau kemampuan untuk dikeraskan.

Jenis Stainless Steel

Ada banyak jenis stainless steel, masing-masing dengan karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Beberapa jenis stainless steel yang umum digunakan adalah:

1. Stainless Steel Austenitic

Jenis yang paling umum, memiliki keuletan tinggi, mudah dibentuk, dan sangat tahan korosi. Austenitik mengandung nikel dalam jumlah yang signifikan, yang memberikan struktur kristal yang stabil pada suhu kamar. Contoh grade stainless steel austenitic yang populer adalah 304 dan 316.

2. Stainless Steel Ferritic

Keras, kuat, dan magnetik. Sering digunakan untuk aplikasi struktural yang tidak memerlukan keuletan tinggi. Feritik mengandung kromium dalam jumlah tinggi tetapi rendah nikel. Contohnya adalah grade 430.

3. Stainless Steel Martensitic

Keras dan kuat, sering digunakan untuk pisau dan peralatan potong lainnya. Martensitik mengandung karbon dalam jumlah yang lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya, sehingga dapat dikeraskan melalui perlakuan panas. Contohnya adalah grade 410.

4. Stainless Steel Duplex

Kombinasi antara austenitic dan ferritic, memiliki kekuatan tinggi dan ketahanan korosi yang baik. Duplex memiliki struktur kristal yang terdiri dari campuran fasa austenit dan ferit, sehingga menggabungkan keunggulan dari kedua jenis tersebut. Contohnya adalah grade 2205.

Baca Juga: 15 Desain Dapur Terbuka Minimalis dan Sederhana

Pengaplikasian Stainless Steel yang Tepat

Stainless steel memiliki beragam aplikasi, antara lain:

1. Industri Makanan

Peralatan dapur, peralatan makan, dan peralatan pengolahan makanan. Stainless steel sangat populer di industri makanan karena sifatnya yang higienis, tahan korosi, dan tidak bereaksi dengan makanan. Contohnya, wajan, panci, pisau, meja operasi, dan peralatan penyimpanan makanan.

2. Arsitektur

Dinding eksterior, atap, railing, dan dekorasi interior. Stainless steel memberikan tampilan modern dan elegan pada bangunan. Selain itu, stainless steel juga tahan cuaca dan mudah perawatannya. Contohnya, cladding dinding, atap, lift, dan railing balkon.

3. Otomotif

Knalpot, tangki bahan bakar, dan komponen lainnya. Stainless steel digunakan pada komponen kendaraan karena tahan korosi, ringan, dan memiliki kekuatan yang baik. Contohnya, knalpot, tangki bahan bakar, pegas, dan komponen suspensi.

4. Medis

Peralatan bedah, implan, dan peralatan medis lainnya. Stainless steel yang bersifat biokompatibel digunakan dalam peralatan medis karena tahan korosi, mudah disterilkan, dan tidak bereaksi dengan jaringan tubuh. Contohnya, alat bedah, implan tulang, dan peralatan laboratorium medis.

5. Kimia

Tangki penyimpanan bahan kimia, pipa, dan peralatan proses. Stainless steel digunakan dalam industri kimia karena tahan terhadap berbagai jenis bahan kimia, suhu ekstrem, dan tekanan tinggi. Contohnya, tangki penyimpanan asam, pipa untuk transportasi bahan kimia, dan peralatan proses kimia.

bahan bangunan Klopmart

Kesimpulan

Stainless steel adalah material yang sangat serbaguna dan memiliki banyak keunggulan. Dengan memahami fungsi, komposisi, jenis, dan cara memilih stainless steel, Anda dapat memilih material yang paling sesuai untuk proyek Anda.

Jika Anda berencana untuk mulai membangun proyek dengan material stainless steel, dan membutuhkan stainless steel berkualitas tinggi, Klopmart adalah solusinya. Mengapa? Sebab, Sebagai Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap, Klopmart menawarkan berbagai pilihan stainless steel berkualitas, pengiriman cepat, dan layanan pelanggan yang siap membantu. Selain stainless steel, Anda juga dapat menemukan berbagai jenis material berkualitas lainnya yang sesuai dengan berbagai kebutuhan proyek bangunan Anda dalam satu platform.

Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi Klopmart sekarang dan rasakan pengalaman belanja material bangunan yang berbeda!

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

4 Cara Agar Besi Tidak Berkarat yang Jarang Diketahui

Besi Bangunan

4 Cara Agar Besi Tidak Berkarat yang Jarang Diketahui

Selengkapnya
Cara Mengelas Besi Siku yang Kuat dan Aman

Besi Bangunan

Cara Mengelas Besi Siku yang Kuat dan Aman

Selengkapnya
Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya

Besi Bangunan

Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya

Selengkapnya