RENOVASI RUMAH - JANGAN REMEHKAN PERENCANAAN
Table Of Contents
Renovasi merupkan salah satu hal yang perlu dilakukan secara berkala agar kondisi rumah tersebut tetap terawat. Kegiatan renovasi bisa berupa perbaikan dan pemeliharaan; perombakan dan pembaharuan; penyempurnaan struktur atau bentuk; atau memberikan desain tambahan pada rumah.
Sebelum melakukan renovasi, awali dengan perencanaan yang matang dan selengkap mungkin. Hal ini penting kita lakukan untuk menghindari kesalahan fatal dan pembengkakan biaya yang timbul dalam proses renovasi. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya kita lakukan di awal perencaan renovasi:
- Komunikasikan dan diskusikan rencana renovasi dengan penghuni rumah untuk mendapatkan kesepakatan bersama karena proses renovasi kecil sekalipun akan dirasakan seluruh penghuni rumah.
- Tentukan alasan dan tujuan merenovasi rumah. Umumnya alasan dan tujuan kita melakukan renovasi antara lain karena (bisa salah satu atau lebih):
- Perbaikan rumah yang sudah mengalami kerusakan. Misalnya perbaikan struktur rumah, perbaikan ruangan, perbaikan saluran air, listrik atau gas serta berbagai perbaikan akibat dari usia bangunan, cuaca, atau bencana alam.
- Kebutuhan ruang yang bertambah karena bertambahnya anggota keluarga atau sesuai kebutuhan keluarga tersebut.
- Kurangnya kenyamanan di rumah, misalnya karena kurangnya cahaya dan udara atau karena kondisi lingkungan yang berubah.
- Alasan estetika, desain rumah dan interior yang ingin diubah dan disesuaikan dengan selera, gaya hidup, dan kebutuhan si pemilik rumah.
- Perawatan berkala yang perlu dilakukan secara teratur agar rumah tetap awet dan terawat.
- Buatlah daftar kebutuhan berdasarkan tujuan renovasi tersebut. Daftar kebutuhan tersebut dapat membantu kita untuk menentukan antara lain:
- Membuat daftar keinginan kita akan desain, fungsi, warna, dan perabotan apa yang akan digunakan dalam rumah atau ruangan tertentu.
- Menggunakan jasa konsultan arsitek dan kontraktor, atau menggunakan jasa tukang saja, atau bahkan melakukan renovasi sendiri.
- Menggunakan kembali dan memodifikasi bahan bangunan bekas yang layak pakai, seperti kusen, pintu, atau keramik.
- Memperbaharui dan memodifikasi perabotan yang ada atau membeli perabotan yang baru.
- Perlunya pindah rumah atau tidak.
- Menentukan biaya renovasi dan mengatur pengelolaan biaya tersebut.
- Membuat skala prioritas dari daftar kebutuhan yang sudah dibuat.
- Perhatikan aturan yang berlaku, agar proses renovasi berjalan lancar. Jangan abaikan perizinan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah maupun peraturan dari pengembang atau lingkungan setempat. Jangan sampai perombakan yang dilakukan tidak sesuai IMB yang dimiliki dan harus dibongkarâ¦
- Buatlah R.A.B (Rencana Anggaran Biaya) sesuai dengan rencana renovasi, daftar kebutuhan dan skala prioritas yang telah dibuat sebelumnya. (baca juga: R.A.B itu Penting!)
Setelah semua perencanaan dan anggaran dibuat dengan seksama, tetaplah konsisten pada rencana yang telah disusun dan disepakati bersama. Semoga dengan perencaan yang baik, kita terhindar dari hal-hal yang merugikan.
Sebuah tujuan tanpa perencanaan hanya akan menjadi harapan saja.
(Antoine de Saint-Exupery, Penulis asal Perancis)