7 Perbedaan Mortar dan Castable yang Harus Anda Pahami

Dalam dunia konstruksi dan industri, memahami material yang digunakan sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal. Salah satu material yang sering digunakan adalah mortar dan castable. Keduanya memiliki fungsi yang mirip, tetapi dengan karakteristik yang berbeda. Mengetahui perbedaan mortar dan castable dapat membantu Anda memilih material yang tepat untuk proyek Anda, terutama ketika dihadapkan pada kondisi dan kebutuhan yang spesifik. 

Untuk membantu Anda, Klopmart sudah merangkum 7 perbedaan mortar dan castable yang perlu diketahui.


Pengenalan Mortar dan Castable

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perbedaan antara mortar dan castable, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan kedua material ini.

Apa Itu Mortar?

Mortar adalah campuran dari pasir, semen, dan air yang biasanya digunakan sebagai bahan pengikat dalam pembangunan dinding bata, pemasangan keramik, atau pekerjaan plesteran. Mortar memiliki karakteristik yang kental dan mudah diatur, sehingga sering digunakan dalam proyek konstruksi yang memerlukan ketahanan struktural dan kecepatan aplikasi.

Mortar juga dapat dimodifikasi dengan berbagai aditif untuk meningkatkan kinerjanya, seperti meningkatkan daya rekat atau ketahanan terhadap air.

Baca Juga: 10 Model Plafon Minimalis Terbaru untuk Inspirasi Desain Interior Anda

Apa Itu Castable?

Castable, di sisi lain, adalah material yang sering digunakan dalam industri yang memerlukan ketahanan panas tinggi, seperti industri pembuatan baja, semen, dan kaca. Castable adalah campuran dari agregat tahan api, semen tahan api, dan bahan tambahan lainnya yang dirancang untuk dicor dan dibentuk sesuai kebutuhan. 

Castable sering digunakan untuk melapisi permukaan dalam tungku atau peralatan yang terkena suhu tinggi, karena kemampuannya untuk menahan panas dan aberasi dengan sangat baik.

7 Perbedaan Mortar dan Castable

Setelah memahami definisi dasar dari mortar dan castable, mari kita bahas 7 perbedaan utama antara mortar dan castable yang perlu Anda pahami untuk memilih material yang tepat.

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Decking Kayu Outdoor dan Harganya

1. Komposisi Bahan

Mortar biasanya terdiri dari campuran pasir, semen, dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan seperti kapur atau aditif penguat. Bahan-bahan ini memberikan mortar kekuatan tekan yang baik tetapi tidak tahan terhadap suhu tinggi.

Berbeda dengan mortar, castable terbuat dari agregat tahan api, semen tahan api, dan bahan tambahan khusus yang memungkinkan castable dicor dalam berbagai bentuk dan ukuran. Komposisi ini membuat castable lebih cocok untuk aplikasi suhu tinggi dan kondisi aberasi berat.

2. Fungsi dan Penggunaan

Mortar umumnya digunakan dalam pekerjaan konstruksi seperti pemasangan bata, plesteran, dan pemasangan keramik. Mortar berfungsi sebagai pengikat dan pengisi antar elemen bangunan.

Lain halnya dengan castable yang digunakan dalam aplikasi industri dan membutuhkan ketahanan terhadap suhu tinggi, seperti pelapisan tungku, boiler, dan reaktor kimia. Fungsi utamanya adalah melindungi struktur dari kerusakan akibat panas dan aberasi.

Baca Juga: 15 Desain Dapur Terbuka Minimalis dan Sederhana

3. Ketahanan Suhu

Mortar memiliki ketahanan suhu yang terbatas, biasanya hingga 70°C hingga 80°C. Penggunaan mortar di lingkungan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan material.

Berbeda dengan mortar, castable dirancang untuk menahan suhu sangat tinggi, mulai dari 800°C hingga lebih dari 1600°C tergantung pada jenis dan komposisinya. Ini membuat castable ideal untuk aplikasi yang melibatkan suhu ekstrem.

4. Proses Aplikasi

Mortar mudah diaplikasikan menggunakan alat sederhana seperti sendok semen atau sekop, dan tidak memerlukan keahlian khusus dalam penggunaannya. Mortar juga cenderung lebih cepat mengering, sehingga cocok untuk proyek konstruksi yang membutuhkan penyelesaian cepat.

Di sisi lain, castable memerlukan teknik aplikasi yang lebih kompleks, seperti pencampuran dengan jumlah air yang tepat, pengecoran dalam cetakan, dan kadang-kadang pemanasan untuk mencapai kekuatan optimal. Aplikasi castable biasanya dilakukan oleh tenaga kerja yang terlatih.

Baca Juga: Paving Block vs Cor: Lebih Baik Mana untuk Halaman Rumah?

5. Waktu Pengerasan

Mortar memiliki waktu pengerasan yang relatif cepat, biasanya antara 24 hingga 48 jam tergantung pada kondisi lingkungan. Ini membuatnya efisien untuk proyek yang membutuhkan waktu penyelesaian singkat.

Berbeda dengan mortar, castable cenderung memiliki waktu pengerasan yang lebih lama dan sering memerlukan proses curing atau pemanasan untuk mencapai kekuatan penuh. Waktu pengerasan castable bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung pada jenis dan kondisi aplikasi.

6. Kekuatan Tekan

Mortar memiliki kekuatan tekan yang cukup baik, berkisar antara 5 MPa hingga 20 MPa, tergantung pada jenis semen dan rasio campuran yang digunakan. Ini membuatnya cukup kuat untuk aplikasi bangunan biasa.

Di sisi lain, castable memiliki kekuatan tekan yang jauh lebih tinggi, sering kali melebihi 50 MPa. Hal ini penting dalam aplikasi industri yang memerlukan material yang dapat menahan beban berat dan tekanan tinggi.

Baca Juga: Plat Lantai: Fungsi, Keunggulan, dan Cara Pembuatannya

7. Daya Tahan dan Umur Pakai

Mortar umumnya memiliki daya tahan yang baik dalam kondisi lingkungan normal, tetapi dapat terdegradasi jika terkena kondisi ekstrem seperti paparan air yang berlebihan atau suhu tinggi.

Sementara itu, castable dirancang untuk daya tahan yang luar biasa dalam kondisi ekstrem, termasuk suhu tinggi, aberasi, dan bahan kimia agresif. Ini membuatnya lebih tahan lama dan ideal untuk aplikasi industri berat.


Kesimpulan

Memahami perbedaan mortar dan castable sangat penting untuk memilih material yang tepat sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Mortar dan castable, meskipun keduanya digunakan sebagai bahan bangunan atau pelapis, memiliki karakteristik dan aplikasi yang sangat berbeda. 

Mortar lebih cocok untuk aplikasi konstruksi umum dengan kebutuhan kekuatan tekan yang moderat dan waktu pengerasan yang cepat. Sebaliknya, castable lebih unggul dalam kondisi yang memerlukan ketahanan suhu tinggi dan kekuatan yang luar biasa.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dan memastikan proyek Anda berjalan dengan lancar dan efisien. Apa pun pilihan Anda, baik mortar, castable, atau keduanya, perhatikan kualitas bahan dari kedua material ini. Sebab, hal ini dapat memengaruhi kualitas hasil proyek bangunan Anda.

Jika bingung di mana tempat terbaik untuk mendapatkan bahan bangunan mortar atau castable terbaik, mengunjungi Klopmart adalah solusi terbaik. Mengapa harus di Klopmart? Sebab, sebagai Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap, Klopmart menyediakan berbagai jenis bahan bangunan berkualitas tinggi dari merek-merek ternama dengan harga yang kompetitif. Selain itu, Klopmart juga menawarkan kemudahan dalam berbelanja, pengiriman cepat, dan layanan pelanggan yang ramah.

Jadi, tunggu apa lagi? Kunjungi Klopmart sekarang dan temukan berbagai pilihan bahan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan Anda!

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

7 Cara Pasang Plafon Triplek dengan Tepat dan Efisien

Konstruksi

7 Cara Pasang Plafon Triplek dengan Tepat dan Efisien

Selengkapnya
5 Cara Membuat Mesin Penetas Telur Dari Triplek dengan Mudah

Konstruksi

5 Cara Membuat Mesin Penetas Telur Dari Triplek dengan Mudah

Selengkapnya
5 Cara Membuat Meja Lipat dari Triplek dengan Mudah

Konstruksi

5 Cara Membuat Meja Lipat dari Triplek dengan Mudah

Selengkapnya