Mengenal Perbedaan Gypsum dan GRC Sebagai Bahan Konstruksi, Lebih Bagus Mana?
Table Of Contents
Perbedaan gypsum dan GRC dalam dunia konstruksi merupakan aspek yang perlu dipahami dengan saksama. Pemilihan di antara kedua bahan bangunan ini menjadi langkah penting untuk memastikan keawetan dan ketahanan struktur bangunan.Â
Bahan gypsum dan GRC memiliki karakteristik unik yang dapat disesuaikan dengan proyek. Namun, banyak orang yang masih keliru dengan perbedaan di antara keduanya. Lalu, apa saja perbedaan dan keunggulan dari gypsum dan GRC? Simak informasi lengkapnya dalam artikel ini!
Apa Itu Gypsum dan GRC?
Sebelum memahami lebih dalam tentang perbedaan gypsum dan GRC, mari simak apa itu gypsum dan GRC beserta bahan dasarnya terlebih dahulu.Â
1. Apa itu Gypsum?
Gypsum merujuk pada sebuah material konstruksi yang terbuat dari kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.2H2O), yakni mineral yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia konstruksi. Material ini biasanya digunakan untuk membuat plafon, partisi, dan dekorasi dinding. Gypsum board atau drywall adalah bentuk paling umum dari kedua material ini dan sering digunakan dalam proyek konstruksi.Â
Biasanya, gypsum juga digunakan sebagai bahan konstruksi karena sifatnya yang tahan terhadap api, kedap suara, kuat, dan awet. Bukan hanya itu saja, gypsum juga mudah didaur ulang sehingga membuatnya menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan.
2. Apa itu GRC?
GRC atau Glassfiber Reinforced Concrete adalah material konstruksi yang terdiri dari campuran beton dan serat kaca. Material ini sering digunakan untuk membuat elemen arsitektural, seperti panel dinding, plafon, dan ornamen eksterior.
Selain kuat dan tahan lama, GRC juga lebih ringan. Material ini populer karena kekuatan dan ketahanannya terhadap cuaca dan api, serta lebih ringan. Bukan hanya itu saja, serat kaca yang terdapat dalam struktur beton memberikan kekuatan tambahan sehingga menjadikannya sebagai pilihan yang populer untuk berbagai proyek arsitektur modern.
3. Mengapa Gypsum dan GRC Sering Dianggap Sama?
Meskipun berbeda dalam komposisi dan fungsi, gypsum dan GRC sering kali dianggap mirip atau bahkan sama oleh beberapa orang. Sejumlah faktor dapat menjelaskan alasan dibalik munculnya persepsi yang keliru ini.
Gypsum dan GRC sama-sama digunakan dalam konstruksi sebagai elemen penutup dinding dan plafon. Penggunaan dalam proyek-proyek bangunan membuat banyak orang menganggap keduanya dapat saling menggantikan. Selain itu, keduanya juga menawarkan keunggulan dalam hal keawetan dan daya tahan. Hal ini membuatnya sulit untuk dibedakan tanpa pengetahuan yang lebih mendalam.
Adapun perbedaan mendasar dari gypsum dan GRC terletak pada komposisi bahan dan kegunaan spesifik masing-masing. Gypsum lebih sering digunakan untuk aplikasi seperti drywall dan plesteran interior. Sementara itu, GRC cenderung digunakan untuk elemen arsitektur eksterior yang memerlukan kekuatan tambahan.
Baca juga: 12 Model Plafon Gypsum Minimalis Terbaik untuk Rumah
Perbedaan Gypsum dan GRC
Setelah mengetahui informasi dasar dari gypsum dan GRC, mari simak sejumlah perbedaan gypsum dan GRC jika dilihat dari bahan baku, ketahanan, hingga perawatan.
1. Bahan Baku
Gypsum berasal dari gamping alami yang diolah menjadi kalsium sulfat dihidrat. Bahan ini mudah didaur ulang, serta ramah lingkungan dan umumnya tersedia secara melimpah.
Sementara itu, GRC terdiri dari campuran beton dan serat kaca sebagai bahan penguat. Bahan ini memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan tahan terhadap korosi. Maka dari itu, perbedaan mendasar ini akan memengaruhi karakteristik dan kinerja dari kedua material dalam proyek konstruksi.
2. Proses Produksi
Proses produksi Gypsum melibatkan penggalian mineral, diikuti dengan tahap penggilingan dan pengeringan untuk menghasilkan produk akhir seperti drywall atau plester. Proses ini tentunya relatif sederhana.
Sementara itu, GRC memerlukan pencampuran serat kaca dengan campuran beton basah yang kemudian mungkin mengalami proses curing dan pengerasan (hardening). Proses ini menciptakan perbedaan signifikan dalam metode pengerjaan dan kekuatan akhir setiap material.
Baca juga: Ukuran Plafon Gypsum Per Lembar yang Harus Anda Ketahui
3. Ketahanan
Ketahanan menjadi faktor kunci dalam memilih material konstruksi. Gypsum memiliki ketahanan yang baik terhadap api, termal, dan suara. Oleh karena itu, gypsum lebih cocok untuk aplikasi interior. Meski begitu, gypsum lebih rentan terhadap kerusakan akibat air dan benturan, serta tidak tahan terhadap cuaca ekstrem.
Sementara itu, GRC menawarkan ketahanan mekanis yang lebih tinggi. Selain kuat dan tahan lama, GRC juga menjadi pilihan tepat untuk elemen konstruksi yang memerlukan kekuatan ekstra dan dapat dibentuk menjadi berbagai desain yang kompleks.Â
4. Tempat Penggunaan
Gypsum umumnya digunakan untuk aplikasi interior, seperti drywall, plester, partisi, dan plafon. Meski mirip seperti gypsum yang dapat digunakan untuk plafon, GRC cenderung sering dipilih untuk elemen arsitektur eksterior, seperti panel dinding, ornamen arsitektur, dan elemen struktural. Maka dari, sebaiknya pilihlah bahan yang sesuai dengan kebutuhan spesifik proyek Anda.
5. Harga
Aspek ekonomis selalu menjadi pertimbangan penting. Harga gypsum lebih terjangkau dan biaya pemasangan relatif murah. Oleh karena itu, gypsum menjadi pilihan yang lebih efisien untuk aplikasi interior.Â
Sementara itu, harga GRC cenderung lebih tinggi, baik dari segi material maupun biaya pemasangan. Meski begitu, kekuatan dan ketahanan GRC dianggap sebagai investasi yang diperlukan dalam proyek tertentu.
6. Waktu Pemasangan
Waktu menjadi faktor penting dalam proyek konstruksi. Gypsum terkenal dengan pemasangan yang cepat dan mudah. Sementara itu, dengan struktur yang lebih kompleks, GRC dapat memerlukan waktu pemasangan yang lebih lama.
Baca juga: 5 Kelebihan GRC Board untuk Dinding Luar Rumah Anda
7. Perawatan
Perawatan setelah pemasangan adalah hal yang tidak boleh sampai terlewat. Gypsum memerlukan perawatan yang lebih ringan, seperti pengecatan atau perbaikan plesteran. Namun, gypsum cenderung membutuhkan waktu bebas perawatan yang lebih singkat dibandingkan GRC, yakni hanya 8 hingga 15 tahun.
Sementara itu, GRC dapat memerlukan perawatan lebih intensif. Hal ini bergantung pada faktor lingkungan dan elemen arsitektur tempat GRC ditempatkan. GRC dapat diandalkan jika Anda ingin terbebas dari melakukan perawatan dalam jangka waktu yang lebih lama. Adapun waktu bebas perawatan GRC mencapai 10 hingga 20 tahun.
Kini, Anda sudah lebih memahami tentang perbedaan antara gypsum dan GRC. Memiliki banyak keunggulannya masing-masing, pastikan untuk memilih bahan material konstruksi yang tepat untuk mewujudkan proyek impian Anda.
Apabila sedang mencari layanan atau tempat jual gypsum, Klopmart dapat menjadi platform tepercaya yang dapat diandalkan! Aksesnya juga sangat mudah karena Anda bisa langsung menelusuri dan menemukan berbagai pilihan gypsum berkualitas.Â
Jadi, tunggu apa lagi? Segera dapatkan produknya dan rasakan perbedaan gypsum dan GRC dengan produk berkualitas di Klopmart!
Sumber rujukan:
https://www.jswonehomes.com/blogs/Materials/What-is-gypsum-and-why-is-it-used-in-your-home-construction#What-is-gypsum-and-why-is-it-used-in-your-home-constructionÂ
https://eurogypsum.org/the-gypsum-industry/use-of-gypsum-in-buildings/Â
https://www.grca.online/about-grc