Ketonggeng: Fungsi, Habitat, Ciri, dan Bahayanya

Bagi mereka yang tinggal di sekitar saluran air besar seperti kali, sungai, atau kanal, mungkin pernah menjumpai sosok menakutkan yang berpatroli di kamar mandi. Dengan bentuknya yang aneh, menyerupai serangga tanpa sayap, capit seperti kalajengking, ekor jarum, enam kaki, dan sungut panjang berwarna hitam, makhluk ini dapat memicu kekhawatiran bahkan ketakutan.

Sekilas, penampilannya mungkin mengingatkan kita pada kalajengking mutan atau bahkan makhluk asing. Namun, jangan khawatir, makhluk misterius ini bukanlah ancaman dari dunia lain. Ia dikenal dengan nama "ketonggeng", dan meskipun terlihat menyeramkan, ternyata memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem.


Apa Itu Ketonggeng?

Ketonggeng adalah hewan serumpun kalajengking, berwarna coklat hitam berkaki delapan lengkap dengan kedua capit pada bagian kepalanya. Tidak seperti kalajengking yang kita tahu, ketonggeng memiliki ekor seperti cambuk yang agak kaku alih-alih sengat. Sepasang kaki depannya beralih fungsi menjadi indera peraba serupa sungut atau antena, sehingga ketonggeng berjalan hanya dengan menggunakan tiga pasang (enam) kakinya.

Ekor berbentuk jarum yang menyerupai cambuk inilah yang membuat ketonggeng disebut dengan kalajengking cambuk atau whip scorpion. Ketonggeng juga punya julukan lain lagi, yaitu vinegaroon yang berasal dari kata vinegar yang berarti cuka. Ketonggeng jika merasa terganggu atau terancam, ia menyemprotkan cairan campuran asam asetat dan asam oktanoat yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar di bagian belakang tubuhnya. Cairan ini berbau seperti cuka, sehingga ketonggeng mendapatkan julukan vinegaroon tersebut.

Seperti kalajengking biasa, hewan ini memiliki sepasang mata di bagian depan area cephalothorax dan tiga buah mata di tiap sisi samping kepalanya, berarti total matanya berjumlah delapan buah.

Ketonggeng adalah binatang beruas bernama Latin theliphonyda yang termasuk kelas arachnida. Walaupun serumpun dengan kalajengking, ketonggeng tidak memiliki kelenjar racun sehingga tidak berbahaya bagi manusia seperti dilansir oleh wikipedia.

Walaupun ketonggeng tidak menyengat maupun menggigit, hal yang paling mungkin adalah mencapit. Mereka cenderung menghindar dari cahaya dan kehadiran manusia.

Ketonggeng tinggal dalam liang atau di bawah batu atau kayu. Mereka gemar area yang lembab dan gelap. Mereka keluar sarangnya berburu mangsa setelah malam hari. Makanannya adalah kecoa, kelabang, kaki seribu, jangkrik, kalajengking lain, dan kadang pula cacing. Hal ini sangat menguntungkan manusia karena ketonggeng dapat membantu mengontrol populasi kecoa dan hama lain.

Nah, berarti ketonggeng dapat kita jadikan tolak ukur, jika ketonggeng hadir dalam satu area, biasanya kecoa juga sedikit populasinya. Begitu juga dengan hewan hama lainnya.

Baca juga: 12 Cara Menjaga Kebersihan Kamar Mandi untuk Lingkungan yang Nyaman

Fungsi Ketonggeng

Ketonggeng memiliki beberapa fungsi penting dalam ekosistem, meskipun sering dianggap sebagai hama oleh manusia. Fungsi utama mereka adalah sebagai pemangsa serangga kecil lainnya seperti kutu daun dan larva serangga, yang dapat merusak tanaman.

Dengan memakan serangga-serangga ini, ketonggeng membantu mengendalikan populasi hama yang berpotensi merusak tanaman di kebun dan ladang. Selain itu, ketonggeng juga berperan dalam proses dekomposisi dengan memakan bahan organik yang membusuk, membantu mengembalikan nutrisi ke dalam tanah.

Habitat dan Ciri Ketonggeng

Ketonggeng dapat ditemukan di berbagai habitat, mulai dari kebun, hutan, hingga dalam rumah. Mereka lebih menyukai tempat yang lembab dan gelap, seperti di bawah batu, daun gugur, dan kulit kayu. Ketonggeng juga sering ditemukan di dalam rumah, terutama di tempat-tempat yang lembab seperti kamar mandi, dapur, dan ruang bawah tanah. Untuk mengetahui keberadaan serangga ini, Anda bisa memahami ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Tubuh Ramping dan Memanjang: Ketonggeng memiliki tubuh yang ramping dan memanjang, biasanya berukuran antara 5 hingga 25 mm tergantung spesiesnya.

  • Penjepit: Salah satu ciri khas ketonggeng adalah sepasang cerci atau penjepit yang terletak di ujung tubuhnya. Penjepit ini digunakan untuk pertahanan diri dan menangkap mangsa.

  • Sayap Lipat: Ketonggeng memiliki sepasang sayap yang dilipat rapi di bawah sayap depan yang keras. Meskipun mereka jarang terbang, sayap ini dapat digunakan untuk melarikan diri dari predator.

  • Warna Tubuh: Warna tubuh ketonggeng bervariasi dari coklat hingga hitam, dengan beberapa spesies memiliki tanda-tanda khusus seperti garis atau bintik.

Bahaya Ketonggeng

Ketonggeng sering kali dianggap berbahaya karena penampilannya yang menakutkan dan penjepit di ujung tubuhnya. Namun, ketonggeng sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia. Mereka tidak memiliki racun atau kemampuan untuk menggigit manusia dengan parah. Penjepit mereka mungkin digunakan untuk pertahanan diri, tetapi biasanya tidak menyebabkan luka serius.

Baca juga: 10 Cara Membersihkan Jamur Dari Perabot Kayu

Namun, ketonggeng dapat menjadi hama jika populasinya tidak terkendali, terutama jika mereka masuk ke dalam rumah dan merusak makanan atau tanaman hias. Dalam jumlah besar, ketonggeng juga dapat merusak tanaman di kebun dengan memakan daun dan bunga.

Cara Mengusir Kecoa dengan Memanfaatkan Ketonggeng

Ketonggeng, meskipun berpenampilan menyeramkan, sebenarnya adalah predator alami kecoa dan berperan penting dalam mengendalikan populasi hama ini. Jika Anda menemukan ketonggeng di rumah, jangan langsung membunuhnya. Dengan hati-hati, pindahkan ia ke luar rumah menggunakan serok dan sapu, sehingga ia dapat melanjutkan tugasnya memburu kecoa di tempat lain.

Namun, jika Anda ingin mencegah ketonggeng masuk ke dalam rumah, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:

1. Jaga Kebersihan Rumah

ketonggeng

Kebersihan adalah kunci utama dalam mengendalikan hama. Bersihkan rumah secara rutin, terutama area-area yang lembab dan gelap seperti dapur, kamar mandi, dan gudang. Pastikan tidak ada sisa makanan atau remah-remah yang dapat menarik kecoa.

2. Kelola Sampah dengan Baik

ketonggeng

Kecoa tertarik pada sampah, terutama sampah organik. Selalu tutup tempat sampah dengan rapat dan buanglah sampah secara teratur. Jika memungkinkan, gunakan tempat sampah dengan penutup yang dapat mencegah kecoa masuk.

Baca juga: 5 Cara Membersihkan Lantai Parket Kayu

3. Tutup Celah dan Lubang

ketonggeng

Periksa seluruh rumah Anda dan tutup semua celah atau lubang yang dapat menjadi jalan masuk bagi kecoa. Perhatikan area-area di sekitar pipa, jendela, pintu, dan ventilasi.

4. Pasang Kawat Nyamuk

ketonggeng

Pasang kawat nyamuk pada jendela, ventilasi, dan lubang angin untuk mencegah kecoa masuk dari luar. Pastikan kawat nyamuk dalam kondisi baik dan tidak ada lubang atau kerusakan.

Baca juga: 11 Cara Menata Rumah Agar Terlihat Rapi Dan Bersih

5. Tutup Wadah Penyimpanan Air

ketonggeng

Kecoa membutuhkan air untuk bertahan hidup. Pastikan semua wadah penyimpanan air tertutup rapat, termasuk ember, bak mandi, dan tempat penampungan air lainnya.

6. Gunakan Insektisida Alami

ketonggeng

Selain ketonggeng, Anda dapat menggunakan insektisida alami seperti minyak esensial lavender, peppermint, atau cengkeh untuk mengusir kecoa. Semprotkan insektisida alami ini di area-area yang sering dilalui kecoa.

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Jentik Nyamuk Di Bak Mandi, Dijamin Ampuh!

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat menciptakan lingkungan yang tidak disukai kecoa. Ingatlah bahwa penggunaan ketonggeng dan insektisida alami adalah alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan bahan kimia berbahaya.


Kesimpulan

Ketonggeng seringkali dipandang sebelah mata karena penampilannya yang menyeramkan, sebenarnya merupakan bagian penting dari ekosistem kita. Sebagai predator alami kecoa dan serangga lainnya, ketonggeng berperan dalam mengendalikan populasi hama yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan manusia. Meskipun dapat menjadi masalah jika jumlahnya berlebihan, ketonggeng umumnya tidak berbahaya bagi manusia dan lebih memilih menghindari kontak langsung.

Untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah populasi ketonggeng tidak terkendali, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi kelembapan, dan memanfaatkan predator alami lainnya dapat menjadi solusi yang efektif dan ramah lingkungan. Penting untuk meningkatkan kesadaran akan peran penting ketonggeng dalam ekosistem agar masyarakat dapat lebih menghargai keberadaan mereka.

Sama halnya dengan memilih solusi alami untuk mengusir hama, memilih material yang tepat juga krusial dalam menjaga keberlangsungan proyek konstruksi Anda. Temukan produk berkualitas untuk proyek Anda hanya di Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap. Wujudkan proyek impian Anda dengan material terbaik dari Klopmart!

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

7 Cara Pasang Plafon Triplek dengan Tepat dan Efisien

Konstruksi

7 Cara Pasang Plafon Triplek dengan Tepat dan Efisien

Selengkapnya
5 Cara Membuat Mesin Penetas Telur Dari Triplek dengan Mudah

Konstruksi

5 Cara Membuat Mesin Penetas Telur Dari Triplek dengan Mudah

Selengkapnya
5 Cara Membuat Meja Lipat dari Triplek dengan Mudah

Konstruksi

5 Cara Membuat Meja Lipat dari Triplek dengan Mudah

Selengkapnya