11 Jenis-jenis Semen di Pasaran untuk Konstruksi Bangunan
Table Of Contents
- Jenis-jenis Semen Bahan bangunan
- 1. Semen Portland Biasa (OPC) atau Portland Composite Cement (PCC)
- 2. Semen Portland Pozzolana Cement (PCC)
- 3. Semen Batu Kapur Portland (PLC)
- 4. Semen Putih
- 5. Semen High Alumina
- 6. Semen Anti Bakteri
- 7. Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement)
- 8. Air Entraining Cement
- 9. Colored Cement
- 10. Semen Super Masonry atau Super Masonry Cement (SMC)
- 11. Semen Rapid Hardening
- Tips Memilih Semen yang Berkualitas
- Kesimpulan
Sebagai salah satu bahan bangunan yang sangat vital dalam konstruksi bangunan, semen ternyata memiliki berbagai jenis sesuai dengan fungsinya.
Melalui artikel ini, Klopmart akan membeberkan berbagai jenis semen yang biasa digunakan di dalam konstruksi bangunan. Selain itu, kami juga memberikan informasi seputar beberapa tips memilih semen yang berkualitas. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Jenis-jenis Semen Bahan bangunan
Darri macam-macam jenis semen yang tersedia, sebaiknya Anda mengenal komposisi, karakteristik dan keguanaan dari setiap jenis semen agar sesuai dengan kebutuhan. Berikut ulasan jenis semen yang tersedia di pasaran:
1. Semen Portland Biasa (OPC) atau Portland Composite Cement (PCC)
Semen Portland biasa merupakan jenis semen yang paling umum digunakan dalam konstruksi bangunan, dengan produksi global sekitar 3,8 juta meter kubik per tahun.
Kata "Portland" merupakan istilah umum yang berasal dari nama batu bangunan yang ditemukan di Isle of Portland di Dorset, Inggris.
Semen jenis ini sangat sesuai digunakan untuk sebagian besar pekerjaan beton umum, serta proyek konstruksi mortar atau plesteran.
2. Semen Portland Pozzolana Cement (PCC)
Semen Portland Pozzolana atau Super Portland Pozzolan terbuat dari penggilingan klinker pozzolanic dengan semen Portland.
Kadang-kadang, jenis semen ini juga dibuat dengan menambahkan pozzolana dan gipsum atau kalsium sulfat, atau dengan mencampurkan semen Portland dengan pozzolana halus.
Semen ini memiliki daya tahan yang tinggi terhadap berbagai reaksi kimia pada beton dibandingkan dengan semen Portland biasa.
Biasanya digunakan dalam proyek struktur laut, pembuangan limbah, dan konstruksi beton di bawah air seperti jembatan, dermaga, dan bendungan.
3. Semen Batu Kapur Portland (PLC)
Semen Batu Kapur Portland (PLC) merupakan jenis semen yang dibuat dari bahan dasar batu kapur dengan penambahan material pozzolan, seperti terak baja atau abu terbang. Pozzolan ditambahkan untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan terhadap serangan kimia pada beton.
PLC umumnya memiliki kualitas yang lebih baik daripada semen Portland biasa dalam hal ketahanan terhadap korosi dan lingkungan yang agresif, serta dapat mengurangi emisi karbon dioksida karena penggunaan bahan tambahan yang bersifat pengikat CO2.
Sebagai hasilnya, PLC telah menjadi pilihan yang populer dalam konstruksi yang memperhatikan keberlanjutan dan ramah lingkungan.
Baca juga: Sejarah Semen: Mengungkap Asal Usulnya
4. Semen Putih
Semen putih atau semen acian putih adalah tipe semen OPC yang memiliki warna putih, bukan abu-abu seperti jenis lainnya.
Jenis semen Portland ini diproduksi menggunakan bahan baku yang bebas dari oksida besi, dan umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis semen lainnya.
Biasanya, semen putih digunakan dalam proyek-proyek arsitektur dan dekoratif interior serta eksterior, seperti pembuatan jalur taman, lantai, kolam renang, dan berbagai produk beton hias lainnya.
5. Semen High Alumina
Semen jenis ini memiliki kecepatan pengerasan awal yang tinggi dan tahan terhadap serangan asam tetapi tidak tahan terhadap serangan alkali. Semen ini digunakan untuk pembuatan:
Refractory concrete
Heat resistance concrete
Corrosion resistance concrete
6. Semen Anti Bakteri
Semen jenis ini didapat dengan mencampurkan semen Portland dengan bahan anti bakteri (anti bacterial agent).
Semen ini tahan terhadap pertumbuhan bakteri sehingga cocok digunakan untuk konstruksi bangunan dalam lingkungan yang mudah dihidupi oleh jamur dan bakteri, seperti menambal kolam air, semen untuk kolam renang, lantai pabrik makanan, dan sebagainya.
7. Semen Sumur Minyak (Oil Well Cement)
Oil well cement (OWC) seperti namanya adalah semen yang digunakan untuk pengerjaan konstruksi sumur minyak di bawah tanah.
Semen ini adalah campuran semen Portland dengan retarder material seperti asam borat, lignin, dan sebagainya untuk mendapatkan semen yang memiliki kecepatan pengerasan yang rendah.
Hal ini perlu supaya adukan semen dapat dipompakan ke dalam sumur minyak atau sumur gas yang berada di kedalaman 1.800 sampai 4.900 meter di bawah tanah yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi.
Tekanan dan temperatur yang tinggi akan mempercepat laju pengerasan semen, sehingga semen Portland biasa tidak dapat digunakan di sini.
Baca juga: Cara Menyemen Tanpa Pasir Dengan Praktis dan Cepat
8. Air Entraining Cement
Semen jenis ini mengandung udara yang terperangkap yang dihasilkan dengan mencampurkan agen seperti resin, lem, garam natrium sulfat, dan lainnya selama proses penggilingan klinker.
Jenis semen ini terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja dengan mengurangi rasio air semen dan meningkatkan ketahanan beton terhadap pembekuan.
9. Colored Cement
Pada proses pembuatan semen ini, terjadi pencampuran pigmen mineral sebesar 5-10% dengan semen konvensional. Pigmen mineral ini biasanya digunakan untuk proyek dekoratif pada lantai.
10. Semen Super Masonry atau Super Masonry Cement (SMC)
Sebuah jenis semen yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan adalah semen super mansory. Jenis semen ini umumnya digunakan dalam pembuatan berbagai komponen konstruksi di dalam bangunan. Beberapa di antaranya digunakan untuk pembuatan tegel, paving block, dan bata berlubang.
11. Semen Rapid Hardening
Hampir mirip dengan jenis High Alumina, Semen Rapid Hardening adalah jenis semen yang dirancang khusus untuk mencapai kekuatan awal yang tinggi dalam waktu singkat setelah pencampuran dan pengecoran.
Proses pengerasan yang cepat membuatnya ideal untuk proyek-proyek konstruksi yang membutuhkan pemulangan cepat, seperti perbaikan jalan, trotoar, atau proyek infrastruktur lainnya.
Biasanya, semen rapid hardening mengandung bahan tambahan khusus yang mempercepat reaksi pengikatan antara partikel semen, menghasilkan struktur yang kuat dalam waktu yang lebih singkat daripada semen konvensional.
Baca juga: 3 Cara Menghitung Kebutuhan Semen dengan Tepat
Tips Memilih Semen yang Berkualitas
Dalam memilih jenis semen untuk keperluan konstruksi, penting untuk tidak sembarangan. Pastikan Anda memilih semen yang tepat sesuai dengan kebutuhan konstruksinya.
Sebagai ilustrasi, jika Anda ingin melakukan dekorasi interior atau eksterior rumah, lebih baik memilih semen putih.
1. Memilih Sesuai Kebutuhan
Dari beragam jenis semen yang tersedia, penting untuk memilih dengan bijaksana sesuai dengan kebutuhan konstruksi Anda.
Pastikan Anda memilih jenis semen yang tepat untuk proyek tersebut. Misalnya, untuk dekorasi dalam atau luar rumah, disarankan untuk menggunakan semen putih.
2. Beli di Tempat yang Terpercaya
Prinsip ini tidak hanya berlaku dalam pembelian semen, tetapi juga pada banyak hal secara umum. Untuk memastikan Anda mendapatkan semen yang berkualitas, sangat penting untuk membelinya dari toko yang telah terbukti tepercaya.
Dengan cara ini, Anda dapat menghindari memperoleh barang yang kurang berkualitas karena toko yang terpercaya tidak akan merusak reputasinya.
Baca juga: Cara Menyimpan Semen dengan Benar
Kesimpulan
Dari beragam jenis semen yang tersedia di pasaran, penting untuk memahami karakteristik, komposisi, dan kegunaan masing-masing agar sesuai dengan kebutuhan konstruksi.
Selain itu, pastikan untuk membeli semen dari tempat yang terpercaya guna mendapatkan produk berkualitas.
Apabila membutuhkan jenis semen yang telah disebutkan di atas, Anda dapat mengunjungi Klopmart.
Sebagai Toko Material Bahan Bangunan Online Terlengkap, Klopmart menyediakan berbagai jenis semen dengan harga bersaing. Bahkan Anda bisa mendapatkan harga distributor dengan berbagai pilihan pembayaran untuk kemudahan dalam bertransaksi.