Mengenal Jenis Stainless Steel 304, 316, 430, dan 201, Apa Bedanya?

Anda mungkin pernah mendengar tentang berbagai jenis stainless steel yang digunakan dalam berbagai aplikasi, tetapi mungkin belum begitu familier dengan perbedaan di antara jenisnya. Dalam dunia industri dan konstruksi, stainless steel adalah bahan yang sangat penting karena tahan terhadap korosi, memiliki kekuatan mekanik yang baik, dan tampilan estetis yang menarik.

Artikel ini akan membahas beberapa jenis stainless steel yang umumnya digunakan, yaitu stainless steel 304, 316, 403, dan 201. Masing-masing dari jenis stainless steel ini memiliki karakteristik unik yang membuatnya cocok untuk berbagai aplikasi, dan pemahaman mengenai perbedaan di antara mereka akan membantu Anda membuat pilihan yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.

Definisi Stainless Steel 

Sebelum mendalami jenis-jenis stainless steel, penting untuk memahami apa itu stainless steel secara umum. Stainless steel adalah paduan logam yang terbuat dari besi, krom, nikel, dan unsur lainnya. Ini dikenal karena ketahanannya terhadap korosi, tampilan estetis yang menarik, serta kekuatan mekanik yang baik. Kualitas ini membuatnya menjadi pilihan yang sangat populer dalam berbagai industri, termasuk konstruksi, otomotif, pabrik makanan, dan masih banyak lagi.

Fungsi Utama Stainless Steel 

Salah satu fungsi utama dari stainless steel adalah ketahanannya terhadap korosi atau oksidasi. Ini berarti bahwa stainless steel dapat digunakan dalam lingkungan yang keras dan cenderung mengakibatkan kerusakan pada logam lainnya. Ketahanan ini menjadikan stainless steel ideal untuk aplikasi maritim, lingkungan kimia, dan konstruksi luar ruangan.

Dalam berbagai industri, stainless steel terbukti menjadi bahan yang sangat berharga berkat kombinasi sifat-sifatnya yang unik, yang meliputi ketahanan terhadap korosi, kekuatan, kehigienisan, dan fleksibilitas dalam berbagai aplikasi. Hal ini membuatnya menjadi pilihan utama dalam banyak situasi, dari peralatan rumah tangga hingga lingkungan industri yang paling menuntut.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Karat Muncul di Perabotan Rumah

Jenis-jenis Stainless Steel 

Stainless steel adalah kelompok paduan logam yang terbuat dari campuran besi, krom, nikel, dan elemen lain, yang memiliki sifat tahan karat (corrosion-resistant) dan ketahanan terhadap korosi. Jenis-jenis stainless steel bervariasi berdasarkan komposisi kimianya dan penggunaan yang ditujukan. Berikut adalah beberapa jenis stainless steel yang umum:

  1. Stainless Steel Martensitic 

Martensitic adalah jenis stainless steel yang kuat, keras, dan tahan terhadap aus. Mereka cocok untuk aplikasi seperti pisau, pisau cukur, dan peralatan dapur lainnya. Contoh dari stainless steel jenis ini adalah 410, 420, dan 440. 

  1. Stainless Steel Ferritic 

Ferritic memiliki sifat tahan panas yang baik dan resistensi terhadap korosi. Mereka sering digunakan dalam peralatan pemanas dan sistem pembuangan asap. Sama halnya dengan martensitic, stainless steel ini juga memiliki contoh yaitu 430 dan 446. 

  1. Stainless Steel Austenitic 

Austenitic adalah jenis stainless steel yang paling umum dan memiliki ketahanan terhadap korosi yang sangat baik. Mereka cocok untuk penggunaan dalam industri makanan, kimia, dan kedokteran. Stainless steel 304 dan 316 sering digunakan dalam pembuatan peralatan makanan dan perlengkapan laboratorium. 

  1. Stainless Steel Duplex 

Duplex adalah paduan yang menggabungkan sifat-sifat baik dari austenitic dan ferritic. Mereka memiliki ketahanan korosi yang sangat baik dan digunakan dalam industri kelautan, minyak dan gas, serta sistem pipa. Contohnya seperti 2205 dan 2507. 

  1. Stainless Steel Precipitation Hardening

Jenis stainless steel ini dapat diolah dengan perlakuan panas untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatannya. Mereka sering digunakan dalam industri pesawat terbang, otomotif, dan peralatan olahraga. Untuk contohnya sendiri, stainless steel seperti ini adalah 17-4 PH dan 15-5 PH. 

  1. Stainless Steel Martensitic-Ferritic (Duplex)

Contoh dari stainless steel ini adalah 329 dan 2202, Duplex martensitic-ferritic menggabungkan sifat dari kedua jenis paduan, sehingga mereka memiliki kekuatan dan ketahanan terhadap korosi yang baik. Mereka biasanya digunakan dalam industri minyak dan gas, petrokimia, dan peralatan pengolahan makanan.

  1. Stainless Steel Berbasis Nikel

jenis stainless steel ini mengandung konsentrasi tinggi nikel dan memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi dan korosi kimia. Mereka sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan ketahanan terhadap lingkungan yang sangat keras, seperti dalam industri kimia, kelautan, dan petrokimia.

Baca juga: 5 Cara Merawat Pagar Stainless Steel

Jenis Stainless Steel: 304, 316, 430, dan 201 serta Perbedaannya 

Berikut ini merupakan jenis stainless steel yang paling umum digunakan: 304, 316, 430, dan 201. Masing-masing jenis ini memiliki karakteristik unik dan cocok untuk berbagai aplikasi. Mari lihat lebih dekat apa yang membedakan mereka satu sama lain.

1. Stainless Steel 304 

Stainless steel 304 adalah jenis yang paling umum digunakan. Ini memiliki komposisi 18% krom dan 8% nikel, menjadikannya tahan terhadap korosi dan sangat mudah dibentuk. Anda akan sering menemukan stainless steel 304 digunakan dalam peralatan dapur, perabotan rumah tangga, dan peralatan medis. Keunggulan utama stainless steel 304 adalah daya tahan terhadap korosi dan kemampuan untuk di-mold menjadi berbagai bentuk.

2. Stainless Steel 316 

Stainless steel 316, juga dikenal sebagai stainless steel mariner, memiliki komposisi yang lebih tinggi dari krom (16%) dan nikel (10%). Ini menjadikannya sangat tahan terhadap korosi, terutama terhadap korosi akibat kontak langsung dengan air laut atau cairan asam. Stainless steel 316 umumnya digunakan dalam aplikasi maritim, peralatan medis, dan lingkungan yang memiliki eksposur tinggi terhadap kelembaban.

3. Stainless Steel 430 

Stainless steel 430 memiliki komposisi yang berbeda dengan fokus pada kandungan krom yang tinggi (sekitar 18%) dan kurangnya nikel. Ini membuatnya lebih tahan terhadap korosi daripada stainless steel 304, tetapi kurang tahan daripada stainless steel 316. Anda sering akan menemukan stainless steel 430 digunakan dalam peralatan dapur, oven, dan peralatan lainnya yang memerlukan ketahanan terhadap panas tinggi.

4. Stainless Steel 201 

Stainless steel 201 memiliki kandungan nikel yang lebih rendah (sekitar 5,5%) daripada stainless steel 304. Ini adalah jenis yang lebih ekonomis dan memiliki daya tahan terhadap korosi yang moderat. Stainless steel 201 sering digunakan dalam aplikasi yang tidak memerlukan ketahanan terhadap korosi yang tinggi, seperti peralatan rumah tangga, perabotan, dan peralatan dapur.

Sekarang, Anda sudah memiliki pemahaman yang lebih baik tentang jenis-jenis stainless steel yang umum digunakan, yaitu stainless steel 304, 316, 430, dan 201. Masing-masing memiliki karakteristik unik yang membuat mereka cocok untuk berbagai aplikasi.

Jadi, ketika Anda berbelanja peralatan rumah tangga atau merencanakan proyek konstruksi, Anda bisa memilih jenis stainless steel yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda tertarik untuk menemukan produk dari besi hollo, langsung saja temukan berbagai koleksinya di Klopmart. 

Klopmart menawarkan berbagai pilihan besi hollo berkualitas tinggi yang cocok untuk berbagai proyek konstruksi Anda, jadi Anda tidak perlu ragu lagi untuk membeli besi hollo di Klopmart. 

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

4 Cara Agar Besi Tidak Berkarat yang Jarang Diketahui

Besi Bangunan

4 Cara Agar Besi Tidak Berkarat yang Jarang Diketahui

Selengkapnya
Cara Mengelas Besi Siku yang Kuat dan Aman

Besi Bangunan

Cara Mengelas Besi Siku yang Kuat dan Aman

Selengkapnya
Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya

Besi Bangunan

Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya

Selengkapnya