7 Jenis-Jenis Irigasi yang Bisa Anda Gunakan di Taman
Table Of Contents
Tidak ada salahnya mengenal jenis-jenis irigasi yang bervariasi apabila Anda berencana membangun taman mini di teras rumah. Perawatan tanaman akan lebih mudah dilakukan dengan menerapkan jenis irigasi yang tepat. Anda pun tidak perlu repot merawat kebun atau taman berukuran besar karena metode pengairannya berjalan otomatis.
Apa Itu Irigasi?
Menurut KBBI, irigasi berarti pengairan. Definisi irigasi secara lengkap adalah pengaturan pengaliran air dengan menggunakan sistem tertentu untuk lahan seperti sawah, tanaman, pertanian, perkebunan, atau taman.
Irigasi pada dasarnya merupakan metode pengaliran air secara buatan. Artinya, air dari sumber mata air atau sungai tersebut harus dialirkan dengan bantuan manusia agar bisa diarahkan ke lahannya. Proses pengaliran ini bertujuan untuk mengairi lahan secara teratur sesuai kebutuhan masing-masing tanamannya.
Sistem irigasi berguna supaya kebutuhan air pada lahan atau tanaman tetap tercukupi. Tanaman bisa tumbuh dengan normal berkat bantuan irigasi. Namun, metode irigasi juga harus dilakukan secara efisien dengan memerhatikan kebutuhan air pada setiap tanamannya.
Baca juga: 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui
Perkembangan Irigasi
Irigasi sudah ada dalam pertanian Indonesia sejak zaman dahulu. Pada saat itu, petani langsung mengalirkan air dari sungai atau sumber mata airnya ke lahan pertanian. Cara ini mudah dilakukan apabila lokasi lahannya berada di dekat sungai atau sumber mata air tersebut.
Sayangnya, lahan pertanian tidak hanya berada di lokasi tersebut. Petani juga memiliki lahan pertanian jauh dari sumber mata air atau sungai. Akibatnya, sistem irigasi tradisional tersebut mulai sulit dilakukan. Mereka mulai menerapkan cara baru, yakni membawa air dalam suatu wadah (ember atau bak), kemudian menyiram tanamannya satu per satu.
Seiring perkembangan zaman, manusia pun mulai berinovasi dan membangun beberapa jenis irigasi modern sehingga proses pengairan lahan pertanian lebih efektif.
Jaringan Irigasi (BARU)
Jaringan irigasi dibagi menjadi dua, yaitu jaringan irigasi utama dan jaringan irigasi level 3. Berikut penjelasannya:
- Jaringan irigasi utama: Merupakan jaringan irigasi yang terletak pada sistem irigasi, dari bangunan induk, bangunan lampiran. saluran induk, gambar dan bangunan tambahan.
- Jaringan irigasi level 3: Merupakan infrastruktur fungsional yang menyediakan pasokan air ke petak pertanian pada level 3. Jaringan ini terdiri dari saluran penyedia layanan (saluran tersier atau kanal), saluran divisi yang disebut saluran kuarter, saluran evakuasi, serta saluran tambahan. Jaringan pompa irigasi juga termasuk dalam jaringan ini dan melayani area luas pada petak tingkat 3.
Terdapat empat jenis pemeliharaan yang dibedakan dalam jaringan irigasi, yaitu:
- Perawatan Rutin:
Jika operasi irigasi dilakukan secara terus-menerus dan pemeliharaannya hanya diperlukan pada sebagian kecil bangunan atau saluran yang berada di atas permukaan, maka perawatan yang cukup ringan dapat dilakukan pada bangunan dan saluran irigasi tersebut. - Perawatan Berkala:
Perawatan berkala dilakukan pada bagian bangunan dan saluran irigasi yang berada di bawah permukaan air. Sebelum dilakukan perawatan, saluran pembuangan harus disiram terlebih dahulu agar dapat berfungsi dengan baik.gsi Irigasi dalam Pertanian - Pemeliharaan Pencegahan:
Tindakan preventif untuk mencegah kerusakan pada sistem irigasi yang disebabkan oleh tindakan manusia yang tidak bertanggung jawab
-
Pemeliharaan darurat:
Tindakan perbaikan yang harus dilakukan secara cepat untuk menangani kerusakan yang tidak terduga, seperti akibat bencana alam seperti gempa bumi atau banjir.
Anda perlu mengetahui fungsi irigasi terlebih dahulu sebelum memasangnya di area taman atau kebun. Faktanya, irigasi memiliki fungsi penting bagi sebuah lahan pertanian. Tanpa kehadiran irigasi, para petani tidak akan mampu memproduksi hasil pertaniannya dengan maksimal.
Apa saja fungsi irigasi bagi dunia pertanian?
- Melembabkan tanah menggunakan air irigasi apabila lokasi lahannya memiliki curah hujan rendah dan berada jauh dari sumber mata air.
- Membersihkan hama dan gulma yang bisa memengaruhi pertumbuhan tanaman.
- Memberikan zat-zat penting dari air dan unsur hara sehingga kebutuhan nutrisi tanaman terpenuhi.
- Menjaga keseimbangan suhu udara. Alasannya, ada tanaman yang bisa tumbuh atau layu karena faktor suhu udara di lokasi lahannya.
- Menjaga serta meningkatkan persediaan air tanah yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia di sekitarnya.
Baca juga: 8 Sistem Drainase di Perumahan Untuk Cegah Masalah Banjir
7 Jenis-Jenis Irigasi Pertanian yang Bisa Digunakan di Taman
Seiring berjalannya waktu, sistem irigasi telah dikembangkan menjadi beberapa macam. Manusia berinovasi dan menciptakan berbagai jenis sistem irigasi modern demi memudahkan pekerjaan mereka.
Apa saja jenis-jenis irigasi yang sudah ada dari zaman dahulu sampai masa kini? Simaklah berbagai jenis irigasi dan penjelasannya di bawah ini.
1. Irigasi Permukaan
Sistem irigasi inilah yang digunakan oleh petani Indonesia sebelum kehadiran teknologi. Irigasi permukaan dilakukan dengan cara mengambil air dari sumbernya, kemudian membangun sebuah bendungan.
Dari bendungan, air dialirkan menggunakan pipa atau selang ke lahan pertanian. Air mengaliri tanah yang berada di lokasi tertinggi dahulu, kemudian mengalir ke arah lahan rendah. Irigasi permukaan dilakukan secara teratur sesuai waktu dan volume yang sudah ditentukan.
2. Irigasi Bawah Permukaan
Jenis irigasi ini mengalirkan air ke lapisan bawah tanah sehingga airnya langsung diserap oleh akar tanamannya. Pengaliran airnya dilakukan dengan bantuan saluran terbuka atau pipa bawah tanah.
Irigasi bawah permukaan menggunakan gaya kapiler, yakni tanah yang berair bergerak ke daerah akar tanaman agar bisa diserap. Nutrisi dari air dan unsur hara disalurkan dari akar ke bagian tumbuhan lainnya. Akar pun lebih kuat apabila menggunakan sistem irigasi ini.
3. Irigasi Pancaran
Jenis irigasi ini sudah digolongkan sebagai sistem irigasi modern dan hadir sejak beberapa tahun ini. Cara kerja irigasi pancaran dimulai dari pengaliran air dari sumber mata airnya menggunakan pipa. Pipa tersebut dipasang pada area lahan dan bagian ujungnya ditutup dengan alat pencurah.
Ketika dihidupkan, air keluar dalam rupa pancaran seperti hujan. Pancaran air tersebut menyiram tanaman sehingga terserap sampai bagian bawah tanah dan mencapai akar tanamannya.
Baca juga: Tabel Ukuran Pipa PVC dari Jenis AW, D dan kelas C
4. Irigasi Pompa Air
Pada jenis ini, airnya berasal sumber mata air yang lebih dalam seperti sumur. Petani menggunakan mesin berupa pompa air untuk menaikkan airnya sampai ke permukaan. Kemudian, air dialirkan dengan bantuan pipa atau saluran agar bisa mengairi lahan pertanian.
Biasanya, irigasi pompa air digunakan ketika musim kemarau. Saat musim tersebut tiba, ketersediaan air pasti berkurang sehingga lahan berpotensi mengalami kekeringan. Pompa air sangat membantu dalam menyimpan stok air agar tetap terpenuhi pada masa paceklik tersebut.
Baca juga: Mesin Pompa Air Terbaik untuk Rumah Anda
5. Irigasi Lokal
Irigasi lokal merupakan metode pengairan dari bagian lahan paling atas kemudian turun bawah. Proses pengairannya menggunakan pipa yang hanya dipasang di beberapa area tertentu, sehingga disebut irigasi lokal.
Pada dasarnya, irigasi lokal mirip seperti irigasi permukaan karena prinsip kerjanya tersebut. Perbedaannya, irigasi lokal termasuk jenis irigasi modern, sementara irigasi permukaan lebih tradisional.
6. Irigasi Ember atau Timba
Sesuai istilahnya, jenis irigasi ini dilakukan dengan menggunakan ember atau timba. Metode ini dilakukan secara manual, artinya menggunakan tenaga manusia. Para petani menimba air tersebut dari sumbernya dengan ember, kemudian menyiram lahannya.
Jenis irigasi ini memang kurang efektif karena menguras banyak tenaga petani. Walaupun begitu, irigasi timba masih populer digunakan, terutama pada daerah pertanian yang tidak memiliki sistem irigasi modern.
7. Irigasi Tetes
Terakhir, ada irigasi tetes yang bisa diterapkan pada area taman di rumah Anda. Jenis irigasi ini mengalirkan air ke lahan dengan menggunakan selang berlubang. Tekanan air pada irigasi tetes bisa diatur agar lebih cepat atau lambat sesuai kebutuhan tanamannya.
Ketika irigasinya dihidupkan, air mengalir dari pipa dalam bentuk tetesan. Tetesan air tersebut langsung mengenai bagian akar tanaman sehingga lahannya tidak becek. Pertumbuhan tanaman pun lebih maksimal karena kadar air yang menetes tidak terlalu banyak.
Baca juga: 3 Cara Membuat Irigasi Tetes dari Botol Bekas
Kesimpulan
Apakah Anda sudah memilih jenis irigasi yang ingin diterapkan di taman? Selain membangun irigasinya, jangan lupa memasang pipa saluran pembuangan airnya agar lahan teras Anda tidak becek.
Anda bisa menggunakan penutup saluran pipanya dengan Floor Drain Wasser HSA-6442 yang bisa dibeli di Klopmart. Produk ini bersifat tahan karat karena terbuat dari bahan kuningan terbaik. Hubungi Klopmart untuk mendapatkan floor drain stainless unggulan ini sekarang juga.
Temukan juga beragam produk menarik lainnya dan beragam penawaran menarik khusus untuk Anda. Semoga informasi mengenai jenis-jenis irigasi di atas bermanfaat untuk Anda.