Daftar Kode Batu Gerinda: Cara Membaca Setiap Kodenya dengan Benar
Table Of Contents
Anda pasti akan menemukan kode batu gerinda ketika hendak membeli batu gerinda. Kode-kode tersebut biasanya tercantum di atas setiap batu gerinda untuk menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, dan tingkat kekerasan materialnya.
Melalui kode-kode tersebut, Anda akan tahu bahan apa saja yang dapat digiling atau dipotong oleh batu gerinda tersebut. Maka dari itu, Anda harus mengetahui cara membaca kode pada batu gerinda. Mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Batu Gerinda?
Batu gerinda, atau yang dikenal juga sebagai roda abrasif, adalah sebuah roda batu yang terbuat dari partikel abrasif yang diikat bersama oleh berbagai macam zat, seperti karet, lak, atau silikat. Batu gerinda biasa digunakan oleh berbagai industri untuk memotong material, tetapi tidak dapat digunakan sembarangan karena bisa menyebabkan luka yang serius.
Semua batu gerinda rentan terhadap kerusakan, Anda harus mengikuti cara pemakaiannya dengan benar agar terhindar dari kecelakaan dan kerusakan. Salah satu langkah pemakaian yang benar dan harus diikuti adalah memastikan bahwa Anda memahami sistem penandaan kode batu gerinda ini.
Setiap material yang akan dipotong menggunakan batu gerinda tentunya harus memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah dari bahan yang digunakan pada batu gerinda. Sebagai contoh, untuk memotong material berbahan besi atau logam, Anda bisa menggunakan batu gerinda dengan bahan yang terbuat dari aluminium oksida.
Baca juga: Mesin Gerinda: Fungsi, Jenis, Komponen, & Cara Menggunakannya
Daftar Kode Batu Gerinda
Pada setiap permukaan batu gerinda biasanya akan tertera sebuah kode yang terdiri dari huruf dan angka. Kode batu gerinda tersebut digunakan untuk menandakan spesifikasi dari bahan batu gerinda tersebut. Berikut ini daftar kode spesifikasi batu gerinda:
1. Kode Bahan dan Kandungan Material
Kode huruf yang menunjukkan jenis bahan dan kandungan material dari batu gerinda antara lain:
A (Aluminum Oxide): untuk memotong besi atau logam
WA (White Alumunium Oxide): untuk memotong baja yang tahan karat
C (Silicone Carbide): untuk memotong batu dan bahan bangunan
GC (Green Silicone Carbide): untuk memotong keramik dan kaca
19A (Mixture of A and WA): campuran aluminium oksida biasa dan putih
SD (Synthetic Diamond): untuk pemotongan bahan yang sangat keras
ASD (Synthetic Diamond, Metal Coating): untuk aplikasi pemotongan khusus dengan lapisan logam
FA (Semi-Friable Aluminum Oxide): untuk hasil potong yang lebih halus
PA (Pink Aluminum Oxide): untuk aplikasi pemotongan dan penghalusan
SA (HA) (Single Crystal Aluminum Oxide): untuk aplikasi dengan kebutuhan ketahanan yang tinggi
23A (Mixture of A and SA): campuran aluminium oksida biasa dan kristal tunggal
AZ (Zirconium Oxide): untuk pemotongan bahan yang memerlukan ketahanan tinggi
RC (Mixture of C and GC): campuran silikon karbida hitam dan hijau
2. Kode Tingkat Kekerasan Permukaan
Kode angka yang menunjukkan tingkat kekasaran permukaan batu gerinda antara lain:
8 - 24: untuk permukaan kasar (coarse)
30 - 60: untuk tingkat kekasaran permukaan yang sedang (medium)
70 - 220: untuk permukaan yang halus (fine)
221 - 800: untuk permukaan yang sangat halus (very fine)
801 - 1000: untuk permukaan ultra halus (ultra fine)
3. Kode Tingkat Kekerasan dan Kekuatan Rekat
Kode huruf yang menunjukkan tingkat kekerasann dan kekuatan rekat material batu gerinda antara lain:
D, E, F, G: untuk tingkat kekerasan yang sangat lunak (very soft)
H, I, J, K: untuk tingkat kekerasan yang cukup lunak (soft)
L, M, N, O: untuk tingkat kekerasan yang sedang (medium)
P, Q, R, S: untuk tingkat kekerasan yang keras (hard)
T, U V, W, X, Z: untuk tingkat kekerasan yang sangat keras (bery hard)
Baca juga:Â 10 Jenis Mata Gerinda dan Fungsinya
4. Kode Jenis Perekatan
Kode huruf yang menunjukkan jenis perekatan batu gerinda antara lain:
B: untuk perekatan Resinoid
BF: untuk perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat (Resinoid Reinforced)
V: untuk perekatan Vitrified
S: untuk perekatan Silicate
Kode-kode di atas akan ditampilkan secara berurutan, seperti A24SBF atau A30RBF, pada permukaan batu gerinda.
Penting sekali bagi Anda yang ingin menggunakan batu gerinda untuk memahami kode-kode yang ada di atas. Pastikan batu gerinda yang digunakan sesuai dengan material yang ingin dipotong.
Macam-Macam Perekat dalam Pembuatan Batu Gerinda
Dalam pembuatan batu gerinda, perekat merupakan komponen penting yang berfungsi untuk menyatukan butiran abrasif dan membentuk batu gerinda sesuai kebutuhan. Jenis perekat yang digunakan akan memengaruhi kekuatan, elastisitas, dan kemampuan batu gerinda dalam berbagai aplikasi. Berikut beberapa jenis perekat yang umum digunakan:
1. Resin
Perekat resin terbuat dari bahan sintetis yang kuat dan tahan terhadap suhu tinggi. Batu gerinda dengan perekat resin memiliki karakteristik fleksibilitas dan ketahanan terhadap benturan, sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan kecepatan tinggi dan presisi tinggi. Perekat resin biasanya digunakan untuk pekerjaan pengasahan yang halus, seperti pada logam, kayu, dan bahan non-logam lainnya.
2. Keramik
Perekat keramik atau vitrified dibuat dari campuran mineral yang dipanaskan hingga suhu tinggi sehingga menjadi keras dan kaku. Batu gerinda dengan perekat keramik memiliki daya tahan tinggi dan stabilitas bentuk yang baik, menjadikannya pilihan ideal untuk aplikasi penggerindaan berat dan penghilangan material secara agresif. Batu gerinda jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan di industri logam berat.
Baca juga:Â 5 Cara Memotong Kaca dengan Gerinda yang Aman dan Rapi
3. Karet
Perekat karet memberikan elastisitas dan fleksibilitas pada batu gerinda. Batu gerinda dengan perekat karet biasanya digunakan untuk aplikasi yang memerlukan pengasahan permukaan halus, seperti pemolesan atau finishing. Karena sifat elastisnya, batu gerinda karet sangat cocok untuk menghilangkan material dalam jumlah kecil dengan hasil yang lebih halus dan bersih.
4. Metal
Perekat metal biasanya digunakan pada batu gerinda yang memerlukan kekuatan dan ketahanan luar biasa, terutama pada aplikasi yang melibatkan tekanan tinggi atau suhu tinggi. Batu gerinda dengan perekat metal banyak digunakan pada penggerindaan presisi, seperti di industri otomotif dan pesawat terbang, di mana kekuatan dan ketepatan sangat penting.
Bagaimana Cara Membaca Spesifikasi Roda Gerinda?
Membaca spesifikasi roda gerinda adalah langkah penting untuk memastikan alat ini cocok dengan aplikasi yang Anda butuhkan. Setiap roda gerinda memiliki label dengan berbagai informasi penting yang dapat membantu dalam memilih roda yang tepat. Berikut adalah beberapa spesifikasi penting yang perlu diperhatikan:
1. Ukuran
Ukuran roda gerinda biasanya ditampilkan dalam format diameter luar à ketebalan à diameter lubang dalam (contoh: 180 à 6 à 22 mm). Ukuran ini menentukan kapasitas roda gerinda untuk menghilangkan material dan seberapa mudah roda tersebut digunakan dalam aplikasi tertentu. Diameter luar menentukan seberapa cepat permukaan dapat diasah, sementara ketebalan berpengaruh pada daya tahan roda.
2. Kode Batu Gerinda
Kode batu gerinda terdiri dari beberapa elemen, termasuk tipe abrasif, tingkat kekerasan, struktur, dan jenis perekat. Misalnya, kode A46T-BF berarti:
A: Jenis abrasif (A untuk alumina)
46: Ukuran butiran (semakin besar angka, semakin halus butirannya)
T: Tingkat kekerasan (T menunjukkan tingkat kekerasan batu gerinda)
BF: Tipe perekat (BF adalah singkatan dari Bonded with Resin Reinforced).
Contoh lainnya, jika Anda menemukan batu gerinda dengan kode A24S-BF yang ada di permukaannya, artinya:
A: Material utama dari batu gerinda tersebut adalah Aluminum Oxide (Aluminium Oksida)
24: Tingkat kekerasan dari batu gerinda tersebut berada di tingkat permukaan yang kasar
S: Kekuatan rekat pada batu gerinda tersebut berada pada tingkat kekerasan yang keras.
BF: Jenis perekatan material yang digunakan pada batu gerinda tersebut menggunakan bahan Resinoid yang diperkuat (Resinoid Reinforced).
3. Kecepatan Maksimum
Setiap roda gerinda memiliki kecepatan maksimum yang direkomendasikan, biasanya dinyatakan dalam RPM (rotasi per menit). Penting untuk memastikan bahwa kecepatan mesin gerinda tidak melebihi kecepatan maksimum roda gerinda, karena hal ini bisa menyebabkan kerusakan atau bahkan kegagalan yang berbahaya. Informasi ini biasanya tercantum di permukaan roda gerinda atau pada kemasan.
Baca Juga: 5 Jenis Mesin Gerinda dan Fungsinya
4. Arah Putaran
Beberapa roda gerinda memiliki arah putaran yang ditandai dengan panah. Arah putaran ini penting untuk diperhatikan karena batu gerinda harus dipasang dengan benar agar berfungsi secara optimal dan aman. Jika dipasang terbalik, roda gerinda mungkin tidak bekerja dengan baik atau bahkan bisa mengalami kerusakan.
Kesimpulan
Itulah tadi daftar kode batu gerinda serta cara bacanya yang bisa menjadi pengetahuan tambahan untuk Anda ketika ingin melaksanakan proyek konstruksi. Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat memilih roda gerinda yang tepat untuk setiap aplikasi, menghindari kerusakan, serta meningkatkan efektivitas pekerjaan penggerindaan.
Jika Anda membutuhkan batu potong gerinda, Anda dapat menemukannya di Klopmart. Selain batu gerinda, Kami juga menawarkan berbagai pilihan produk konstruksi berkualitas tinggi dengan harga bersaing.
Dengan produk yang andal dan pelayanan yang profesional, Anda dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek konstruksi Anda. Jangan ragu untuk menghubungi Klopmart untuk kebutuhan bahan bangunan Anda.
Temukan produk terbaik untuk proyek Anda hanya di Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap!