5 Cara Menyusun Batu Pondasi agar Bangunan Kuat dan Kokoh
Table Of Contents
Kontraktor atau pekerja bangunan harus memahami cara menyusun batu pondasi yang benar. Penyusunan batu fondasi pun harus dilakukan secara metodis, alias mengikuti langkah demi langkahnya secara teratur. Kesalahan dalam penyusunan batu fondasi justru akan membuat rumah Anda tidak bertahan lama.
Batu merupakan salah satu bahan fondasi yang lazim digunakan di rumah-rumah Indonesia. Banyak sekali alasan pemilik rumah memilih batu sebagai bahan fondasinya, terutama bagi warga yang tinggal di area rawan gempa. Salah satu alasannya yaitu cara pemasangannya yang praktis sehingga waktu pengerjaan jadi lebih efektif.
Meski terbilang praktis, bukan berarti Anda bisa memasangnya secara sembarangan. Lantas, bagaimana teknik penyusunan batu fondasi yang benar? Simak artikel Klopmart ini untuk mengetahui jawabannya.
Apa Itu Fondasi?
Fondasi adalah dasar dari konstruksi sebuah rumah, gedung, ruko, dan jenis bangunan lainnya. Bagian konstruksi ini dianggap sangat vital layaknya tulang pada manusia. Tanpa adanya fondasi, bangunan sebesar apa pun tidak akan berdiri kokoh dan kuat.
Tidak semua fondasi dianggap sebagai bagian konstruksi terbaik dalam sebuah bangunan. Ada persyaratan yang harus dipenuhi dalam membangun sebuah fondasi, yaitu:
- Mampu menghindari pergeseran tanah akibat gempa atau faktor lainnya.
- Fondasi harus bisa menyesuaikan gerakan tanah, terutama saat kondisinya sedang tidak stabil.
- Fondasi harus mampu menahan tekanan air dan unsur-unsur kimiawi dalam sebuah bangunan.
- Fondasi harus diletakkan di atas tanah yang memiliki daya dukung kuat.
Baca juga: 3 Fungsi Irigasi Pertanian yang Harus Anda Pahami
Apa Itu Fondasi Batu?
Fondasi batu termasuk dalam fondasi jenis dangkal dan hanya digunakan pada bangunan yang memiliki beban ringan. Itulah alasannya pemilik rumah sering mengandalkan batu untuk membangun hunian idaman mereka.
Alasan utama orang memilih batu sebagai material fondasi adalah bentuk konstruksinya yang sederhana. Kesederhanaan konstruksi ini tentu berpengaruh pada metode pemasangan konstruksi yang praktis sehingga waktu pengerjaan lebih singkat dan efisien.
Dari segi biaya, batu juga menguntungkan karena material ini mudah ditemukan dan tidak memerlukan banyak biaya.
4 Jenis Fondasi Batu
Anda harus mengetahui empat jenis batu yang digunakan dalam pembangunan fondasi, yaitu:
1. Batu Bulat
Batu ini berbentuk bulat dan memiliki ciri khas, yaitu keras, tidak mudah lapuk, dan bersih. Ciri khas inilah yang membuat batu bulat mampu menahan struktur bangunan. Batu bulat sendiri terdiri dari dua varian, yaitu batu kali dan batu gunung.
2. Batu Belah
Batu belah sejatinya merupakan batu bulat yang telah dipecah menjadi beberapa bongkahan kecil. Jenis batu ini cocok digunakan untuk membangun fondasi penerus dan fondasi umpak karena karakteristiknya yang keras dan tidak lapuk.
3. Batu Blondos
Batu blondos hampir mirip seperti batu belah. Perbedaannya terletak pada ukurannya, yakni batu blondos lebih kecil dan ukurannya sebesar kepalan tangan manusia. Jenis batu ini kerap digunakan sebagai lapisan fondasi.
4. Batu Karang
Terakhir, ada batu karang yang memiliki kepadatan di area patahannya. Batu karang tidak memiliki garis-garis pelapukan sehingga terlihat lebih kokoh dan kuat. Tidak heran jenis batu ini kerap digunakan sebagai fondasi rumah.
Baca juga: Ukuran Bronjong Batu Kali
5 Cara Menyusun Batu Pondasi yang Benar
Fondasi batu biasanya diterapkan dalam pembangunan rumah satu lantai. Anda bisa menerapkan jenis fondasi ini untuk membangun rumah dua lantai, tetapi hanya digunakan pada lantai dasar. Jika ingin membangun lantai atas, gunakan jenis fondasi bertulang agar struktur rumah Anda makin kuat.
Sekarang saatnya mengetahui cara membangun fondasi batu yang tepat. Ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk menyusun batu sebagai fondasinya.
1. Tentukan Jumlah Material Batu yang Dibutuhkan
Anda harus memastikan dahulu jumlah batu kali atau batu gunung yang ingin digunakan untuk membangun fondasi. Tentukan kebutuhan volume batu kali sesuai ukuran rumah yang ingin dibangun.
Setelahnya, barulah Anda bisa mencari supplier baru kali berkualitas. Pastikan supplier-nya memiliki jumlah batu sesuai kebutuhan Anda. Ketika memilih materialnya, jangan lupa untuk memilih jenis batu yang cocok untuk bangunan Anda, baik itu batu bulat, batu belah, batu blondos, atau batu karang.
Baca juga: Ini 7 Cara Pasang Bronjong yang Benar untuk Anda Ketahui
2. Gali Lubang untuk Fondasi
Proses pembangunan dimulai dari penggalian lubang untuk menempatkan fondasi. Anda bisa menggali lubang dengan kedalaman minimal 1 m jika ingin membangun rumah satu lantai sederhana.
Mengapa harus digali sedalam itu? Alasannya, tanah yang berada di kedalaman 1 meter telah aman dari perubahan cuaca. Material batu pada fondasi akan tetap kokoh dan tidak mudah goyang.
Saat melakukan penggalian, Anda pasti menemukan tanah humus dahulu hingga kedalaman 30 cm. Anda akan menemukan tanah asli setelah menggali lebih dari 30 cm sehingga cukup aman untuk meletakkan fondasi.
3. Bangun Dasar Fondasi
Setelahnya, bangunlah dasar fondasi dari lapisan pasir dengan ketebalan 5 sampai 10 cm. Langkah ini sangat berguna agar dasar fondasi tetap rata dan menyatu dengan tanah galiannya.
4. Bangun Pasangan Batu Kosong
Pasangan batu kosong merupakan sejumlah batu yang disusun secara berdiri dan ditutup menggunakan pasir. Fungsi pasangan batu kosong adalah media drainase serta menopang beban dudukan fondasi agar lebih kokoh ketika menahan beban di atasnya.
Gunakan lapisan pasir setebal 10 cm untuk membangun drainasenya. Anda bisa melewati langkah ini apabila tanah dasar fondasi sudah kering dan kuat untuk menahan beban bangunannya.
Baca juga: 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui
5. Buat Ukuran Lebar Fondasi
Setelah membangun dasar fondasinya, barulah Anda bisa merancang ukuran lebar fondasi yang dibutuhkan. Anda harus membangun dua fondasi, yaitu fondasi atas dan fondasi bawah.
Lebar fondasi bawah harus lebih besar daripada fondasi atas sehingga membentuk trapesium. Buat ukuran lebar fondasi atas minimal 25 cm, sedangkan fondasi bawahnya dibuat selebar 70-80 cm untuk membangun rumah satu lantai. Gunakan ukuran tersebut supaya fondasi tetap mampu menahan beban temboknya.
Setelah menentukan ukurannya, barulah Anda bisa menyusun batu-batunya dengan kawat. Gunakan Sherlock Gunting Kawat Beton agar pemotongan kawatnya lebih mudah. Hubungi kami untuk mendapatkan harga gunting kawat termurah hanya di Klopmart, e-commerce toko bangunan terbesar di Indonesia.
Semoga panduan cara menyusun batu pondasi dari Klopmart di atas berguna untuk keperluan pembangunan konstruksi Anda.