Cara Menghitung Dimensi Kolom dengan Rumus yang Tepat

Kolom atau juga biasa disebut tiang adalah salah satu struktur pada bangunan yang memegang peran penting. Kehadirannya akan mampu memastikan rumah atau bangunan bisa berdiri dengan tegak dan tahan akan berbagai macam hal. Untuk membangun kolom ini dibutuhkan perhitungan yang cermat agar bisa berfungsi dengan efisien. Penasaran bagaimana cara menghitung dimensi kolom? Yuk temukan jawaban dari hal tersebut di sini.

Memahami Fungsi Kolom dan Balok dalam Struktur Bangunan

Memahami Fungsi Kolom dan Balok dalam Struktur Bangunan

Sebelum masuk ke perhitungan, penting untuk memahami peran masing-masing elemen dalam struktur bangunan. Kolom merupakan elemen vertikal yang berfungsi sebagai penopang utama struktur. Kolom menerima beban dari balok dan menyalurkannya ke pondasi. Dimensinya sangat bergantung pada jumlah beban yang harus ditahan serta ketinggian bangunan.

Di sisi lain, balok adalah elemen horizontal yang berfungsi sebagai penghubung antara kolom dan sebagai penopang lantai atau atap bangunan. Balok harus memiliki dimensi yang sesuai dengan jarak bentangnya agar tidak mengalami lenturan yang berlebihan.

Manfaat Menghitung Dimensi Kolom dan Balok secara Benar

Manfaat Menghitung Dimensi Kolom dan Balok secara Benar

Dalam konstruksi bangunan, menghitung dimensi kolom dan balok dengan tepat memiliki banyak manfaat, baik dari segi keamanan, efisiensi, maupun keberlanjutan bangunan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan yang benar:

1. Meningkatkan Kekuatan dan Stabilitas Bangunan

Dimensi kolom dan balok yang dihitung dengan tepat memastikan bahwa struktur bangunan mampu menopang beban dengan baik. Perhitungan yang salah dapat menyebabkan ketidakseimbangan beban, yang bisa berakibat pada keretakan atau bahkan keruntuhan bangunan.

2. Menghindari Kerusakan Struktural

Jika dimensi kolom atau balok terlalu kecil, maka struktur akan lebih rentan terhadap:

  • Lendutan berlebihan, yang dapat menyebabkan dinding retak.

  • Patah atau runtuhnya balok, terutama saat menerima beban yang lebih besar dari yang diperkirakan.

  • Kegagalan kolom, yang dapat menyebabkan seluruh bangunan menjadi tidak stabil.

Dengan perhitungan yang benar, risiko ini bisa dikurangi secara signifikan.

3. Efisiensi dalam Penggunaan Material

Perhitungan dimensi yang tepat memungkinkan penggunaan material yang sesuai tanpa pemborosan. Jika dimensi terlalu besar, akan ada pemborosan beton dan baja tulangan, yang meningkatkan biaya proyek. Sebaliknya, jika terlalu kecil, bangunan bisa menjadi tidak aman.

4. Menjamin Keselamatan Penghuni

Bangunan yang dirancang dengan perhitungan struktur yang akurat lebih aman untuk ditempati. Ketahanan terhadap beban vertikal (berat bangunan dan perabotan) serta beban horizontal (gempa atau angin kencang) bisa dipastikan dengan pemilihan dimensi yang benar.

5. Memenuhi Standar Konstruksi dan Regulasi

Setiap negara memiliki standar perhitungan struktur bangunan yang harus dipatuhi, seperti SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk konstruksi di Indonesia. Menghitung dimensi kolom dan balok secara benar membantu memastikan kepatuhan terhadap regulasi ini, sehingga bangunan tidak hanya kuat tetapi juga sah secara hukum.

6. Meningkatkan Umur Bangunan

Bangunan yang dirancang dengan dimensi kolom dan balok yang tepat memiliki ketahanan lebih lama terhadap faktor-faktor lingkungan seperti perubahan cuaca, kelembaban, dan guncangan akibat aktivitas seismik. Dengan demikian, masa pakai bangunan bisa lebih panjang tanpa memerlukan perbaikan yang sering.

Cara Menghitung Dimensi Kolom dan Balok

Cara Menghitung Dimensi Kolom dan Balok

Seperti yang dijelaskan di atas, kolom dan balok memiliki peran penting dalam menopang struktur. Berikut cara menghitungnya

Cara Menghihitung Dimensi Kolom

Kolom adalah komponen vertikal yang bisa kita temukan dalam struktur bangunan. Bagian ini memiliki kemampuan dalam menahan dan menopang beban yang dihasilkan struktur bangunan. Komponen ini juga merupakan salah satu anggota struktural penting dari struktur bangunan. 

Sesuai dengan beban yang datang, maka ukurannya bisa bertambah atau berkurang. Panjang kolom umumnya 3 kali dimensi penampang melintang terkecilnya. Ukuran penampang, panjang, lokasi, dan posisi kolom adalah beberapa pertimbangan yang akan bisa merubah kekuatan dari bagian ini.

Untuk bisa menghitung dimensi dari kolom, kita harus mulai terlebih dahulu dari menghitung dimensi balok. Bagian inilah yang akan ditopang oleh kolom. Dimensinya akan bertambah sesuai dengan jarak bentangnya. Desain juga ukuran lebar dan tinggi balok secara proporsional sesuai dengan jarak bentangnya. 

Kita ambil contoh jarak bentang (L) dari sebuah balok adalah sepanjang 8 meter. Maka perhitungan mengenai dimensinya adalah seperti di bawah ini:

Untuk tinggi  (h) maka perhitungannya adalah 1/12 x L, dengan jarak bentang 8 meter maka:

1/12 x 8 = 0,6 m/60 cm.

Sedangkan itu, untuk lebarnya (b) rumusnya adalah 1/2 x h. Sehingga akan didapatkan nilai:

1/2 x 0,6 = 0,3 m/30 cm.

Perhitungan di atas adalah untuk balok induk, selanjutnya yang harus Anda ketahui adalah dimensi balok anak. Untuk menghitungnya akan digunakan cara:

Tinggi balok anak (h2) bisa dihitung dengan rumus 1/15 x L, maka:

1/15 x 8 = 0,53 m/ 53 cm.

Lebar balok anak (b2) bisa dihitung dengan 1/2 x h2, sehingga:

½ x 0,53 = 0,26 m/ 26 cm.

Kini sampailah kita pada perhitungan dimensi kolom. Rumus umum yang digunakan adalah lebar balok + (2 x 5 cm).

30 cm + (2 x 5 cm) = 40 cm 

Dimensi kolom yang dibutuhkan adalah 40 cm x 40 cm.

Cara Menghitung Ukuran Kolom

Ukuran kolom ditentukan berdasarkan lebar balok yang menopangnya. Salah satu rumus umum yang digunakan untuk menghitung lebar kolom adalah dengan menambahkan dua kali ketebalan tambahan pada lebar balok. Misalnya, jika lebar balok adalah 30 cm, maka lebar kolom bisa dihitung dengan rumus:

  • Lebar kolom:

    • Rumus: Lebar balok + (2 × 5 cm)

    • 30 cm + (2 × 5 cm) = 40 cm

  • Dimensi akhir kolom:

    • 40 cm × 40 cm

Dengan langkah-langkah di atas, Anda bisa menghitung dimensi kolom dan balok secara sederhana untuk memastikan struktur bangunan yang kuat dan proporsional.

Baca Juga: Cara Menghitung Kolom Yang Dibutuhkan Bangunan

Besi Beton Untuk Kolom Rumah Anda

Salah satu bahan yang dinilai paling bagus untuk membuat kolom adalah beton. Selain karena kekuatannya untuk menahan beban, besi beton juga punya berbagai macam keunggulan lainnya. Struktur beton tidak memerlukan pelapisan atau pengecatan untuk sebagai perlindungan terhadap pelapukan dan berbagai kondisi lainnya dibandingkan dengan struktur baja atau kayu. 

Beton adalah konduktor panas yang buruk dan dapat menyimpan sejumlah besar panas dari lingkungan. Beton dapat menahan panas selama 2–6 jam sehingga memungkinkan waktu yang cukup untuk operasi penyelamatan jika terjadi kebakaran. Bahkan biaya produksi beton sangat rendah. Tidak mahal dan tersedia secara luas di seluruh dunia jika dibandingkan dengan baja, polimer, dan bahan konstruksi lainnya. Inilah alasan mengapa bahan konstruksi ini sangat populer. Anda tidak perlu ragu lagi jika ingin menggunakannya pada bangunan yang ingin dibangun.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekuranga Beton Pracetak atau Beton Precast

Kesimpulan

Itulah informasi mengenai cara menghitung kolom untuk kebutuhan bangunan Anda. Cari tahu juga informasi mengenai berat besi beton sehingga Anda bisa mengetahui kebutuhan dalam pembangunan. Temukan informasi tersebut di Klopmart. Kunjungi juga website kami untuk mengetahui berbagai macam harga bahan bangunan.

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

6 Fungsi Paku Beton untuk Memudahkan Konstruksi And

Konstruksi

6 Fungsi Paku Beton untuk Memudahkan Konstruksi And

Selengkapnya
Apakah Bata Ringan Bisa Dipaku? Simak Penjelasannya

Konstruksi

Apakah Bata Ringan Bisa Dipaku? Simak Penjelasannya

Selengkapnya
Apakah Bata Ringan Bisa Langsung di Aci? Ini Penjelasannya

Konstruksi

Apakah Bata Ringan Bisa Langsung di Aci? Ini Penjelasannya

Selengkapnya