BETULKAH BAJA RINGAN ITU TAHAN KARAT?
Table Of Contents
Saat ini rangka atap baja ringan sedang marak digunakan untuk bangunan rumah tinggal atau residensial. Alasan yang utama karena menggunakan rangka atap jenis ini anti rayap dan anti karat. Selain itu, dengan memilih baja ringan maka juga mudah untuk dibentuk dan mampu menopang beban. Betulkah demikian?
Lho, kan memang rayap nggak bisa makan besi tokh? Lagipula kan besi galvanis anti karat!
Betul. Rayap memang tidak mampu mengigit besi hingga saat artikel ini ditulis. Tetapi mungkin istilah ‘anti karat’ itu kurang tepat disematkan pada baja ringan ini. Lebih tepat jika digunakan istilah ‘tahan karat.’
Memang bedanya apa, coba?
Sangat berbeda. Berbagai jenis baja ringan untuk jenis atap biasanya memiliki standar high tensile strength 550 Mpa (5500 kg/cm2) yang dipengaruhi oleh tegangan tarik. Suatu benda dikatakan ‘anti karat’ berarti karat tidak akan mampu merusakkan benda tersebut. Suatu benda dikatakan ‘tahan karat’ berarti benda tersebut lebih sulit terserang karat. ‘Karat’ yang dimaksud ini adalah hasil oksidasi dari logam besi, yaitu sebuah reaksi kimia saat unsur besi bersentuhan dengan oksigen.
Jadi apakah baja konvensional ringan anti karat?
Yah, jawabannya tidak. Tetapi material baja ringan itu tahan karat. Hal ini disebabkan oleh lapisan aluminum dan senyawa lain yang mencegah terjadinya kontak antara logam besi dengan oksigen. Jika lapisan ini hilang karena terkikis, maka reaksi kimia ini akan segera terjadi.
Karat akan melemahkan kekuatan structural pada rangka atap genteng metal, hal ini akan membahayakan para penghuni bangunan tersebut. Penutup atap beserta material lainnya dapat roboh sewaktu-waktu!
Perhatikan beberapa hal yang dapat menyebabkan lapisan baja ringan ini terkikis atau hilang:
1. Adanya baretan atau goresan
Saat rangka atap rumah dikerjakan apalagi oleh tukang yang kurang berpengalaman, ada kemungkinan terjadi goresan akibat peralatan kerja, antar batangan salah potong, sambungan dan sebagainya. Untuk itu perlu segera dilakukan pelapisan dengan cat besi.
2. Adonan semen
Selain adanya baretan atau goresan, salah satu hal lainnya adalah air pada adonan semen yang dapat menyebabkan reaksi kimia yang dapat merusak lapisan anti karat khususnya pada penggunaan baja ringan galvanis. Rusaknya lapisan ini akan membuat terpapar oksigen yang dapat menyebabkan oksidasi dengan karat sebagai hasilnya. Pada proses konstruksi, lindungi dari proses pengerjaan beton atau semen. Hindarkan dari bersentuhan dengan adonan semen saat melakukan pengecoran atau pada pemasangan karpus. Lapisi dengan lapisan kedap air terlebih dahulu.
3. Cuaca
Terpaan hujan dan panas matahari berkepanjangan akan menyebabkan terkikisnya lapisan anti karat. Jangan gunakan baja ringan sebagai material bangunan yang diekspos. Gunakan di area yang terlindung dan juga di bawah atap. Hindari pemasangan rangka atap saat musim hujan. Terkikisnya lapisan anti karat akan cepat menyebabkan terjadinya karat.
4. Larutan asam
Larutan asam akan bereaksi dengan lapisan anti karat dan akan menyebabkannya mengelupas. Saat lapisan ini sudah terkelupas, baja ringan akan terpapar oksigen sehingga munculnya karat hanya tinggal tunggu waktu. Larutan asam ini biasanya ditemukan di dalam rumah berupa larutan pembersih keramik dan juga larutan pembersih lantai. Usahakan agar tidak berada dekat-dekat larutan asam tersebut.Itulah yang membedakan baja ringan dibandingkan dengan baja lainnya, termasuk dari harga baja ringan itu sendiri.
(dirangkum dari berbagai sumber)