Tinggi Atap Rumah Ideal Agar Menciptakan Suasana yang Nyaman
Table Of Contents
Mengetahui tinggi atap rumah ideal bukan hanya menguntungkan dari segi estetika, tapi juga kenyamanan. Atap dengan ketinggian yang tepat akan membuat sirkulasi udara di dalam rumah menjadi lebih baik. Itulah kenapa dalam membangun rumah, menentukan tinggi atap rumah tidak bisa dilakukan sembarangan.
Tips Menentukan Tinggi Atap Rumah
Berikut adalah beberapa tips untuk menentukan tinggi atap yang ideal untuk rumah Anda.
1. Sesuaikan dengan iklim
Hal pertama yang sebaiknya Anda perhatikan saat menentukan tinggi atap rumah ideal adalah iklim. Atap rumah modern yang tinggi cocok untuk rumah yang dibangun di kawasan beriklim tropis. Sebab, atap tinggi memudahkan udara panas untuk naik dan bersirkulasi dengan udara yang lebih sejuk. Sebaliknya, atap yang rendah cocok untuk rumah yang dibangun di kawasan beriklim dingin karena dapat menahan panas lebih lama.
Untuk kawasan tropis seperti Indonesia, tinggi atap rumah bisa dibuat pada kisaran 3-4 meter. Dengan ukuran tersebut, pertukaran udara dapat berjalan lancar. Hawa panas pada siang hari pun bisa diredam meski tanpa pendingin ruangan.
2. Ikuti struktur bangunan rumah
Tiap rumah memiliki struktur bangunan yang berbeda-beda. Struktur bangunan ini juga sangat memengaruhi ketinggian macam-macam atap.
Pada rumah bertingkat, misalnya, ketinggian atap rumah tentu tidak bisa disamakan dengan rumah yang tidak bertingkat.
Atap untuk bangunan rumah bertingkat sebaiknya tidak dibuat terlalu tinggi. Sebetulnya bisa saja, tetapi atap yang terlalu tinggi akan membutuhkan lebih banyak anak tangga di dalam rumah. Alhasil, pengeluaran juga akan lebih banyak.
3. Perhatikan fungsi ruang
Selain iklim, menentukan tinggi atap rumah ideal juga harus memperhatikan fungsi ruang. Tiap ruangan di dalam rumah tentu memiliki fungsi masing-masing.
Ada ruangan yang difungsikan untuk kegiatan bersama seperti ruang keluarga dan ruang tamu, lalu ada juga ruangan yang difungsikan untuk kegiatan privat seperti kamar.
Ruangan yang difungsikan untuk kegiatan bersama sebaiknya dirancang dengan atap tinggi (kira-kira 3 meter). Tujuannya adalah agar pasokan udara tidak terbatas dan ruangan pun tampak lebih luas. Sebaliknya, ruangan yang difungsikan untuk kegiatan privat bisa dirancang dengan atap yang lebih rendah, kira-kira 2,5 meter.
Baca juga: Ketahui Cara Menghitung Luas Atap Dengan Kemiringan 30 Derajat
4. Usahakan tetap proporsional
Ketinggian atap rumah juga sebaiknya dibuat teratur agar tetap terlihat proporsional. Anda bisa menggunakan rumus berikut untuk menentukan proporsi atap yang tepat:
|
Katakanlah Anda memiliki ruang dengan ukuran panjang 2 meter dan lebar 3 meter. Maka, cara mengetahui proporsi tinggi atap rumah ideal adalah sebagai berikut:
Tinggi Atap = 2,5 meter |
5. Perhatikan sudut kemiringan atap
Menghitung ketinggian atap maupun plafon rumah yang ideal juga dipengaruhi oleh sudut kemiringan atap rumah.
Semakin kecil sudut kemiringan atap maka material yang dibutuhkan untuk menutupi atap juga sedikit. Hal ini tentu akan berdampak pada biaya yang dikeluarkan.
Pastikan pula tetap memperhatikan penampilannya, upayakan tetap proporsi seperti poin sebelumnya karena setiap atap harus sesuai dengan ukuran dan peruntukannya.
6. Jangan lupa pencahayaan
Tinggi-rendahnya atap rumah sangat memengaruhi pencahayaan. Semakin tinggi atap, maka semakin banyak pencahayaan yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin rendah atap, maka pencahayaan yang dibutuhkan pun semakin sedikit.
Jika Anda ingin pencahayaan yang variatif, misalnya memadukan pencahayaan alami dan buatan, maka atap tinggi bisa dipilih. Namun, jika Anda lebih suka pencahayaan buatan dengan sedikit titik lampu, atap rendah adalah pilihan tepat.
Baca juga: Cara Menghitung Kebutuhan Genteng untuk Atap Bangunan
Macam-Macam Bentuk Atap Rumah
Setelah mengetahui cara menentukan berapa ketinggian atap yang ideal untuk rumah. Ada baiknya Anda juga memahami berbagai macam bentuk atap rumah yang menarik sebagai referensi Anda.
1. Atap Pelana
Atap pelana memiliki bentuk yang mirip dengan pelana kuda, yang memiliki sisi miring, sedangkan sisi lainnya adalah dinding segitiga. Atap pelana memiliki kemiringan 30-40 derajat sehingga akan tercipta ruang pada plafon.
Baca juga: Atap rumah modern Minimalis untuk Hunian Anda
2. Atap Perisai
Bentuk atap rumah perisai memiliki bentuk seperti limas yang terdiri dari 4 bidang. Dua bidang segitiga bertemu di garis punggungan, sementara dua bidang trapesium lainnya bertemu di garis punggungan atas atau di sudut. Karena desainnya yang seimbang dan presisi di semua sisi, atap ini akan memberikan perlindungan yang merata pada rumah.
3. Atap Gergaji
Atap gergaji adalah model atap yang terdiri dari dua atau lebih bidang atap yang memiliki kemiringan yang tidak sama sehingga terlihat seperti gergaji. Model atap gergaji umumnya digunakan untuk bangunan pabrik, gudang, atau bengkel, karena dapat melindungi pekerja dan mesin pabrik dari sinar matahari secara langsung.
4. Atap Datar
Bentuk atap rumah ini datar, horizontal, memanjang, dan tak memiliki sisi yang bertemu satu sama lain. Kelebihan dari atap bentuk ini adalah bentuknya yang minimalis sehingga cocok untuk kesan rumah minimalis modern dengan tampilan yang ringkas dan elegan.
Baca juga: Ventilasi Silang: Sistem Ventilasi Yang Bikin Sejuk
5. Atap Sandar
Atap sandar atau miring adalah model atap berupa bidang atap tunggal yang bertumpu atau menempel pada dinding vertikal. Model atap ini biasa digunakan untuk atap tambahan pada overhang atau lorong rumah.
Kunci untuk mengetahui tinggi atap rumah ideal adalah dengan mempertimbangkan aspek iklim, fungsi ruang, dan tentunya struktur bangunan. Lakukan perhitungan yang cermat agar atap rumah Anda tetap proporsional dan juga tidak membahayakan keselamatan.
Belum menemukan atap dan rangka atap yang tepat untuk hunian Anda? Jangan khawatir, KlopMart menyediakan aneka kelengkapan atap berkualitas mulai dari genteng, baja ringan, gypsum, hingga kerangka hollow.