BANGUNAN TAHAN GEMPA. MUNGKINKAH?
Table Of Contents
BANGUNAN TAHAN GEMPA. MUNGKINKAH?
Â
Sebagai daerah yang dilalui Ring of Fire atau deretan gunung berapi sebagai akibat dari patahan lempeng bumi yang menjulur dari utara hingga selatan bumi, Indonesia menjadi negeri dengan wilayah yang rentan akan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tektonik maupun vulkanik kerap terjadi di wilayah negeri kita tercinta.
Dengan banyaknya aktiivitas vulkanik, kita sebagai penduduk Indonesia, perlu memiliki bangunan tahan gempa. Bangunan tahan gempa, bukan saja tahan terhadap gempa skala 7 richter, tetapi juga mampu untuk tidak roboh sekaligus saat terjadi gempa dengan kekuatan yang lebih besar. Hal ini sangat penting karena akan memberikan kesempatan kepada para penghuninya untuk dapat keluar menyelamatkan diri.
Prinsip dasar dari bangunan tahan gempa adalah:
Â
STRUKTURNYA SEDERHANA
Struktur bangunan yang sederhana, compact, dan simetris memiliki kemampuan menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan yang memiliki struktur lebih kompleks. Hal ini menjadi tantangan para arsitek dan desainer bangunan, karena harus mampu menyeimbangkan antara estetika dengan fungsinya.
Â
TINGGI BANGUNAN
Sebaiknya tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan. Denah bangunan juga sebaiknya sederhana, berbentuk lingkaran atau segi empat.
Â
BOBOT BANGUNAN RINGAN
Bahan bangunan yang dipilih harus memiliki berat yang ringan. Khususnya untuk konstruksi atap sebagai penutup bangunan bagian atas. Penggunaan material seperti bata ringan, mortar, baja ringan dan beton bertulang menjadi pilihan yang tepat. Konstruksi atap selain harus ringan, juga akan membuat struktur bangunan menjadi sederhana. Bangunan yang menggunakan material yang lebih berat akan menimbulkan risiko yang lebih besar saat terjadi gempa bumi.
Â
DIBANGUN SECARA MONOLIT
Pengertian monolit di sini adalah pengertian nomor 3 dari Kamus Besar Bahasa Indonesia:
monolit/mo·no·lit/ n 1 Geologi: bongkahan batu besar yang sering kali berbentuk (atau dibentuk menjadi) pilar atau tugu; 2 sesuatu yang berbentuk kokoh kuat; 3 kesatuan terorganisasi yang membentuk kekuatan tunggal dan berpengaruh.
Struktur beton bertulang merupakan struktur yang paling banyak digunakan atau dibangun, dibandingkan dengan jenis struktur yang lainnya. Struktur beton bertulang lebih murah dan lebih monolit dibandingkan dengan struktur baja maupun struktur komposit. Karena elemen-elemen dari struktur beton bersifat monolit, maka struktur ini mempunyai perilaku yang baik di dalam memikul beban gempa.
Â
PONDASI
Sebagai struktur paling bawah, pondasi sangat penting untuk menyalurkan beban ke bawah. Oleh karena itu, pondasi wajib dibuat di dalam tanah keras dengan minimal kedalaman 60 hingga 75 cm.
Pembangunan pondasi sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut:
- Ditempatkan pada tanah yang mantap
- Terhubung dengan sabuk fondasi (sloff)
- Diberi lapisan pasir yang berfungsi meredam getaran
- Sloff harus terkait kuat pada fondasi
- Tidak diletakkan terlalu dekat dengan dinding
Â
(Dirangkum dari berbagai sumber)