Turap: Fungsi, Jenis, dan Cara Membangun Turap yang Tepat
Table Of Contents
Turap merupakan sebuah struktur yang mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun memiliki peran penting dalam berbagai proyek konstruksi. Baik dalam pembangunan gedung bertingkat, proyek reklamasi pantai, maupun pencegahan erosi, turap hadir sebagai solusi yang kokoh dan andal. Namun, apa sebenarnya turap itu? Bagaimana cara kerjanya, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara membangunnya dengan tepat?
Pada pembahasan kali ini, Klopmart akan mengupas tuntas mengenai turap, mulai dari fungsi utamanya hingga langkah-langkah membangun turap yang efektif. Dengan memahami seluk-beluk turap, Anda akan dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam berbagai proyek konstruksi, baik skala kecil maupun besar. Mari kita simak!
Apa Itu Turap?
Turap merupakan struktur konstruksi batu kali yang berbentuk dinding dan berguna untuk menahan tekanan dan pergerakan tanah yang kurang stabil. Konstruksi ini berguna pula untuk menahan pergeseran lateral tanah akibat perubahan kemiringan tanah yang melebihi sudut tanah tersebut. Dalam bahasa Inggris, turap dikenal pula sebagai retaining wall alias dinding penahan.
Pembangunan turap berguna untuk mencegah terjadinya longsor. Biasanya, pembuatan turap diterapkan pada hunian atau gedung yang berada di dataran tinggi. Pasalnya, dataran tinggi memiliki kemiringan tanah yang cukup curam, menanjak, dan hampir berbentuk vertikal. Selain itu, dataran tinggi yang kurang aman tidak ditanami oleh pepohonan sehingga pergeseran tanah pun sering terjadi.
Turap memiliki penyangga yang melengkapi bagian dindingnya. Bentuknya juga sederhana sehingga proses pengerjaan turap lebih cepat dan mudah. Ada pun material turap terdiri dari campuran semen, air, dan pasir yang dibentuk menjadi plesteran. Material tersebut dilekatkan pada batu bata sehingga menjadi tembok yang mampu menahan longsor.
Walaupun digunakan pada tanah yang miring, Anda harus memastikan bahwa dasar turap sudah rata sebelum memulai proses pembangunannya. Dasar atau fondasi yang miring justru akan mengurangi daya tahan turap sehingga lebih mudah roboh
Baca Juga: Cara Menghitung Volume Bronjong dan Contohnya
Fungsi Turap
Fungsi utama dari turap dalam konstruksi adalah untuk menahan pergeseran tanah yang berpotensi menyebabkan longsor, terutama pada area dengan permukaan tidak rata seperti lereng, perbukitan, atau tepian sungai.
Di Indonesia sendiri, dengan karakteristik geografisnya yang terdiri dari pulau-pulau dengan beragam kemiringan tanah, sangat rentan terhadap bahaya longsor. Keberadaan jalan yang melintasi dataran tinggi, sungai dengan debit air besar, dan pemukiman padat di sekitar area perbukitan semakin meningkatkan risiko bencana ini. Oleh karena itu, turap menjadi solusi penting dalam menjaga keamanan infrastruktur dan melindungi penduduk dari potensi bahaya longsor.
Jenis-Jenis Turap Berdasarkan Material
Turap tidak hanya hadir dalam satu jenis, melainkan beragam berdasarkan material penyusunnya. Setiap material memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, sehingga pemilihannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi proyek.
1. Turap Kayu
Turap kayu termasuk material yang cukup kuat untuk membangun turap. Jenis turap ini memiliki kekuatan yang sama seperti batu bata dalam menahan tanah. Material ini idealnya digunakan untuk membangun dinding penahan tanah yang tidak tinggi dan tidak berkerikil. Turap kayu banyak digunakan sebagai penahan tanah sementara atau penahan tebing galian. Selain kekuatannya, material ini unggul dari segi tampilan dan estetika sehingga memperindah suatu bangunan.
2. Turap Baja
Turap baja merupakan jenis turap yang terbuat dari bahan baja. Turap baja umumnya digunakan untuk proyek-proyek konstruksi yang lebih besar dan membutuhkan kekuatan yang lebih besar pula. Turap baja memiliki keunggulan dalam hal kekuatan dan daya tahan terhadap korosi.
3. Turap Beton
Turap beton merupakan jenis turap yang terbuat dari bahan beton. Turap beton biasanya digunakan untuk proyek-proyek konstruksi yang membutuhkan kekuatan yang sangat besar, seperti pembangunan jalan tol, bendungan, atau proyek-proyek infrastruktur lainnya. Kelebihan turap beton adalah kekuatan dan daya tahan yang sangat tinggi.
Baca Juga: 8 Jenis-Jenis Pasir untuk Proyek Konstruksi dan Ciri-Cirinya
Jenis-jenis Turap Berdasarkan Konstruksi
Turap tidak hanya beragam dalam hal material, tetapi juga dalam metode konstruksinya. Setiap jenis konstruksi turap memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihannya harus disesuaikan dengan kondisi tanah, kebutuhan proyek, dan anggaran yang tersedia.Â
1. Anchored Wall
Sesuai istilahnya, jenis turap ini menggunakan jangkar sebagai penopangnya. Anda harus memasang kabel dan bahan pemberat lainnya pada jangkar sebelum memasukkannya ke dalam tanah. Jangkar kemudian dimasukkan ke dalam tanah menggunakan alat berat. Terkadang semen atau beton cair juga diperlukan supaya kemampuan jangkar dalam menahan beban tanah lebih meningkat.
2. Cantilever Wall
Material penting dalam membangun cantilever wall adalah dinding beton bertulang yang diikat dengan batang baja tebal. Dinding beton harus dibuat membentuk huruf T terbalik sehingga dapat menahan gaya tekan tanah. Bentuknya berupa telapak yang memanjang di bagian dasar strukturnya.
3. Counterfort Wall
Jenis turap ini terdiri dari dinding beton bertulang tipis. Dinding tersebut berisi pelat atau dinding vertikal yang berfungsi sebagai penguat (counterfort). Fungsi counterfort yaitu mengikat daya tarik dinding vertikal. Bagian ini ditempatkan pada timbunan dengan interval jarak tertentu.
4. Gravity Wall
Jenis turap ini paling lazim ditemukan. Prinsip kerjanya yaitu mengandalkan massa atau bobot bahan konstruksi yang digunakan. Kemampuan gravity wall dalam menahan beban lateral tanah makin tinggi apabila ukuran materialnya cukup berat.
Baca Juga: Abutment Jembatan: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Langkah-Langkah Membangun Turap yang Tepat
Membangun turap yang efektif dan tahan lama memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Mari kita bahas langkah-langkah penting dalam membangun turap yang tepat, mulai dari persiapan hingga tahap akhir konstruksi.
1. Persiapan Lokasi
Tahap awal ini melibatkan pembersihan lahan dari vegetasi, sampah, dan hambatan lainnya yang dapat mengganggu proses konstruksi. Selanjutnya, dilakukan pengukuran dan pemasangan patok untuk menentukan batas dan elevasi turap secara akurat. Jika kondisi tanah di lokasi kurang stabil, mungkin diperlukan penguatan tanah dengan metode seperti pemadatan atau penggunaan geotekstil untuk memastikan turap dapat berdiri kokoh dan tidak mudah bergeser.
2. Memilih Material yang Tepat
Pemilihan material turap harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kekuatan yang dibutuhkan, kondisi tanah, anggaran proyek, dan estetika yang diinginkan. Material turap yang umum digunakan antara lain kayu, beton, baja, dan gabion (kawat baja berisi batu). Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, misalnya turap kayu lebih ekonomis namun kurang tahan lama, sedangkan turap beton sangat kuat namun biaya konstruksinya lebih tinggi.
3. Proses Konstruksi Turap
Proses konstruksi turap dimulai dengan pemasangan tiang penahan, yang biasanya terbuat dari baja atau beton, ke dalam tanah untuk memberikan dukungan struktural pada turap. Kemudian, dinding penahan tanah dipasang di antara tiang-tiang penahan untuk menahan tekanan tanah dan mencegah longsor. Setelah dinding terpasang, dilakukan pekerjaan penyelesaian seperti penimbunan kembali tanah di belakang turap, pemasangan sistem drainase untuk mencegah penumpukan air, dan finishing untuk memberikan tampilan estetis.
Perbedaan antara Turap dan Bronjong
Turap dan bronjong seringkali dianggap sama karena keduanya berfungsi sebagai dinding penahan tanah. Namun, terdapat perbedaan mendasar antara keduanya, baik dari segi konstruksi, material, maupun penerapannya.
1. Bahan Pembuatan
Turap: Turap biasanya terbuat dari material yang lebih kokoh dan tahan lama seperti kayu, baja, atau beton. Material ini dipilih untuk memberikan kekuatan struktural yang tinggi dalam menahan tekanan lateral dari tanah.
Bronjong: Bronjong, di sisi lain, umumnya terbuat dari batu alam atau beton bertulang yang disusun dalam keranjang kawat. Material ini lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan diri dengan pergerakan tanah, sehingga cocok untuk aplikasi di mana tanah cenderung mengalami perubahan.
2. Durasi Pengerjaan
Turap: Pembangunan turap, terutama untuk proyek skala besar, membutuhkan waktu yang relatif lebih lama karena melibatkan proses perencanaan, penggalian, pemasangan tiang pancang, dan pengecoran beton.
Bronjong: Pembuatan bronjong biasanya lebih cepat karena hanya melibatkan penyusunan batu atau beton bertulang dalam keranjang kawat. Namun, untuk proyek besar, waktu yang dibutuhkan juga bisa cukup lama.
3. Tingkat Keamanan
Turap: Turap umumnya memberikan tingkat keamanan yang lebih tinggi dalam menahan tekanan lateral dari tanah karena materialnya yang lebih kokoh dan konstruksinya yang lebih rigid. Turap cocok untuk aplikasi di mana stabilitas tanah sangat penting, seperti pada lereng curam atau proyek konstruksi di daerah rawan gempa.
Bronjong: Bronjong lebih umum digunakan untuk perlindungan pantai atau sungai dari abrasi karena sifatnya yang fleksibel dan kemampuannya untuk menyerap energi gelombang. Bronjong juga dapat berfungsi sebagai habitat bagi makhluk hidup di lingkungan perairan.
Baca Juga: Talud: Jenis, Fungsi dan Perbedaannya dengan Turap!
Penerapan Turap untuk Keperluan Bisnis dan Pribadi
Penggunaan Turap dalam Proyek Konstruksi Turap dapat digunakan dalam proyek-proyek konstruksi seperti pembangunan jalan, gedung, atau infrastruktur lainnya untuk menjaga kestabilan tanah dan mencegah terjadinya longsor.
Selain itu, turap juga dimanfaatkan untuk Taman atau Lanskap Rumah Di lingkungan rumah, turap dapat digunakan untuk membuat taman bertingkat atau menahan tanah di sekitar area lanskap agar tetap rapi dan teratur.
Turap merupakan elemen penting dalam menjaga stabilitas tanah dan melindungi lingkungan dari bahaya longsor atau erosi. Pemahaman mendalam mengenai fungsi, jenis, dan cara membangun turap yang tepat akan membantu Anda memilih solusi terbaik sesuai dengan kebutuhan proyek Anda. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kondisi tanah, anggaran, dan tujuan penggunaan, Anda dapat memastikan turap yang dibangun akan memberikan perlindungan yang optimal dan tahan lama.
Disamping itu, jika Anda sedang mencari kebutuhan material turap berkualitas tinggi, jangan ragu untuk mengunjungi Klopmart, Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap. Kami menyediakan berbagai pilihan material turap, mulai dari kayu, beton, hingga baja, dengan harga bersaing dan kualitas terjamin. Dapatkan juga konsultasi gratis dari tim ahli kami untuk membantu Anda memilih turap yang tepat dan merencanakan konstruksi yang efisien. Kunjungi Klopmart sekarang dan wujudkan proyek turap Anda dengan sukses!