Kusen: Fungsi, Jenis, Komponen, Cara Memilih & Tips Perawatannya
Table Of Contents
Kusen adalah bagian penting dari setiap bangunan, baik itu rumah, kantor, atau gedung bertingkat. Elemen struktural ini membingkai pintu dan jendela, memberikan kekuatan dan stabilitas pada bukaan tersebut. Lebih dari sekadar kerangka, kusen juga memiliki peran estetika yang signifikan. Pemilihan desain dan material kusen yang tepat dapat meningkatkan tampilan keseluruhan bangunan, menciptakan kesan yang menarik dan harmonis.
Memahami pengertian, komponen, fungsi, jenis, cara memilih, dan tips perawatan kusen sangat penting bagi siapa pun yang terlibat dalam proses pembangunan atau renovasi. Maka dari itu, pada artikel ini, Klopmart akan membantu Anda dalam membuat keputusan yang tepat saat memilih kusen agar sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda. Simak informasi lengkap seputar kusen berikut ini!
Apa Itu Kusen?
Kusen merupakan bingkai yang kokoh dan terpasang pada dinding untuk menopang pintu, jendela, atau bukaan lainnya pada bangunan. Kusen berperan penting dalam menjaga kekuatan dan kestabilan bukaan tersebut, serta memastikan pintu dan jendela dapat berfungsi dengan baik.
Kusen biasanya terbuat dari kayu, aluminium, UPVC, atau baja. Setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga pemilihan material kusen harus disesuaikan dengan kebutuhan, anggaran, dan gaya arsitektur bangunan. Selain sebagai elemen struktural, kusen juga memiliki nilai estetika. Desain dan warna kusen dapat mempengaruhi tampilan keseluruhan bangunan, oleh karena itu penting untuk memilih kusen yang sesuai dengan gaya arsitektur dan interior bangunan.
Baca Juga: Ukuran Standar Kusen Pintu Rumah yang Umum Dipakai
Komponen Kusen
Kusen terdiri dari beberapa komponen penting yang bekerja sama untuk memastikan kekuatan, fungsi, dan estetika. Berikut penjelasan dari setiap bagian yang membentuk struktur kusen.
1. Sponneng
Sponneng merupakan bagian terpenting dari kusen karena berfungsi sebagai kerangka utama yang menyangga seluruh struktur kusen. Sponneng biasanya memiliki bentuk persegi panjang dan terbuat dari kayu solid atau bahan lain yang kuat dan tahan lama. Ketebalan dan lebar sponneng dapat bervariasi tergantung pada ukuran dan jenis kusen.
2. Tiang Kusen
Tiang kusen merupakan bagian vertikal dari kusen yang terpasang pada kedua sisi sponneng. Tiang kusen berfungsi sebagai penopang utama sponneng dan memberikan kekuatan struktural pada kusen. Tiang kusen biasanya memiliki ukuran yang sama dengan sponneng dan terbuat dari bahan yang sama.
3. Ambang Kusen
Ambang kusen merupakan bagian horizontal dari kusen yang terletak di atas dan di bawah sponneng. Ambang kusen atas berfungsi sebagai penopang bagian atas sponneng, sedangkan ambang kusen bawah berfungsi sebagai dasar kusen. Ambang kusen biasanya memiliki ukuran yang sama dengan sponneng dan terbuat dari bahan yang sama.
4. Telinga Kusen
Telinga kusen merupakan bagian kusen yang menonjol keluar dari sponneng dan tiang kusen. Telinga kusen berfungsi sebagai penutup sambungan antara kusen dengan dinding, sehingga memberikan tampilan yang rapi dan estetis. Telinga kusen biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan sponneng dan tiang kusen.
5. Angkur
Angkur merupakan bagian kusen yang terbuat dari logam dan berfungsi untuk memperkuat pemasangan kusen pada dinding. Angkur biasanya dipasang pada bagian dalam kusen dan dihubungkan dengan dinding menggunakan sekrup atau paku. Pemasangan angkur yang tepat sangat penting untuk memastikan kusen terpasang dengan kuat dan tidak mudah goyah.
6. Alur Kaca (Khusus Kusen Jendela)
Alur kaca merupakan bagian kusen yang berfungsi sebagai tempat pemasangan kaca pada kusen jendela. Alur kaca biasanya terletak di bagian dalam sponneng dan memiliki ukuran yang sesuai dengan ketebalan kaca yang akan dipasang. Alur kaca dapat dilengkapi dengan karet atau bahan lain untuk mencegah kebocoran udara dan air.
7. Duk atau Neut
Duk atau neut merupakan bagian kusen yang berfungsi sebagai penyangga tambahan pada kusen. Duk atau neut biasanya dipasang pada bagian bawah kusen pintu dan berfungsi untuk menahan beban pintu agar tidak mudah melengkung atau berubah bentuk. Duk atau neut biasanya terbuat dari kayu solid atau bahan lain yang kuat dan tahan lama.
Baca Juga: 7 Cara Mendempul Kusen Pintu yang Keropos
Fungsi Kusen
Sebagai elemen penting dalam arsitektur bangunan, kusen tidak hanya berfungsi sebagai bingkai pintu dan jendela. Berikut ini merupakan sejumlah fungsi lain yang bisa Anda manfaatkan dari bahan konstruksi kusen.
1. Penopang Struktural Utama
Fungsi utama kusen merupakan sebagai tulang punggung bagi pintu dan jendela. Kusen menopang beban dari daun pintu atau jendela, memastikan mereka terpasang dengan kokoh dan berfungsi dengan lancar. Tanpa kusen, pintu dan jendela akan rentan terhadap kerusakan dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Benteng Keamanan
Kusen yang kuat dan terpasang dengan baik berperan penting dalam menjaga keamanan bangunan. Kusen yang kokoh akan menyulitkan upaya pembobolan, memberikan penghalang tambahan bagi pihak yang tidak berkepentingan. Pemilihan material kusen yang tahan terhadap benturan dan cuaca ekstrem juga akan meningkatkan tingkat keamanan.
3. Sentuhan Estetika yang Elegan
Kusen tidak hanya berperan fungsional, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap keindahan bangunan. Desain, warna, dan material kusen dapat mempengaruhi keseluruhan tampilan fasad dan interior. Kusen yang dipilih dengan cermat dapat meningkatkan nilai estetika bangunan, menciptakan kesan yang menarik, harmonis, dan sesuai dengan gaya arsitektur yang diinginkan.
Baca Juga: 3 Jenis dan Ukuran Pintu PVC Tersedia di Pasaran
Jenis-jenis Kusen
Dalam dunia konstruksi, kusen tidak hanya hadir dalam satu bentuk. Terdapat beragam jenis kusen yang dapat dipilih, masing-masing dengan karakteristik dan keunggulan yang berbeda-beda. Berikut beberapa jenis kusen yang umum digunakan.
1. Kusen Kayu
Kusen kayu merupakan jenis kusen yang banyak digunakan karena memiliki keindahan dan kekuatan yang baik. Kusen kayu cocok digunakan untuk pintu dan jendela rumah dengan desain klasik maupun modern. Perawatan kusen kayu dapat dilakukan dengan membersihkan kusen secara berkala dan melindungi kusen dari serangan hama kayu.
2. Kusen Aluminium
Kusen aluminium merupakan pilihan yang populer karena kekuatan dan ketahanannya terhadap korosi. Kusen aluminium digunakan untuk pintu dan jendela dengan desain minimalis dan modern. Perawatan kusen aluminium dapat dilakukan dengan membersihkan kusen menggunakan air garam untuk menghilangkan noda dan kusam.
3. Kusen UPVC
Kusen UPVC merupakan jenis kusen yang tahan terhadap cuaca ekstrem, tidak mudah korosi, dan memiliki sifat yang tahan terhadap api. Kusen UPVC cocok digunakan untuk bangunan komersial maupun rumah tinggal. Perawatan kusen UPVC dapat dilakukan dengan membersihkan kusen menggunakan air kapur sirih untuk menghilangkan noda dan menjaga kekuatan material.
4. Kusen Fiberglass
Kusen fiberglass merupakan pilihan yang tahan terhadap cuaca ekstrem, ringan, dan memiliki kekuatan yang baik. Kusen fiberglass cocok digunakan untuk bangunan dengan desain modern dan minimalis. Perawatan kusen fiberglass dapat dilakukan dengan membersihkan kusen menggunakan air cucian beras untuk menjaga kekuatan dan kilau permukaan kusen.
Baca Juga: 8 Macam-Macam Engsel Pintu dan Jendela yang Dijual di Pasaran
Cara Memilih Kusen yang Tepat
Kusen yang ideal merupakan investasi jangka panjang bagi bangunan Anda. Namun, dengan beragam pilihan yang tersedia, menentukan kusen yang tepat bisa menjadi tugas yang membingungkan. Jangan khawatir, dibawah ini terdapat beberapa cara memilih kusen yang tepat.
1. Menyesuaikan Kusen dengan Jenis Bangunan
Pemilihan kusen perlu disesuaikan dengan jenis bangunan dan desain arsitektur yang digunakan. Selain itu, pertimbangkan juga lokasi dan iklim tempat bangunan berada. Jika bangunan terletak di daerah dengan cuaca ekstrem, kusen yang tahan terhadap panas, hujan, dan rayap akan menjadi pilihan yang lebih bijaksana.
2. Memperhatikan Kualitas Material Kusen
Kualitas material kusen perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh pada kekuatan dan ketahanan kusen dalam jangka panjang. Perlu diingat bahwa setiap material memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan anggaran Anda sebelum memilih material kusen.
3. Memilih Kusen yang Tahan Lama dan Mudah Perawatannya
Pemilihan kusen perlu memperhatikan faktor ketahanan dan kemudahan perawatan, agar kusen dapat bertahan dalam kondisi yang baik dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, pilihlah kusen yang mudah dibersihkan dan dirawat, sehingga Anda tidak perlu repot melakukan perawatan yang rumit dan mahal.
Kesimpulan
Menjadi aspek penting dalam arsitektur bangunan, kusen memiliki peran ganda yang tak bisa dipandang sebelah mata. Selain sebagai penopang kokoh bagi pintu dan jendela, kusen juga memberikan kontribusi signifikan terhadap keamanan dan keindahan sebuah bangunan. Pemilihan kusen yang tepat, dengan mempertimbangkan jenis, material, dan perawatannya, akan memastikan kusen berfungsi optimal dan memperpanjang umur pakainya.
Dengan demikian, investasi dalam kusen berkualitas tinggi merupakan langkah bijak untuk meningkatkan nilai dan kenyamanan hunian Anda. Kusen yang dipilih dengan cermat dan dirawat dengan baik akan memberikan manfaat jangka panjang, baik dari segi fungsionalitas maupun estetika. Jadi, jangan ragu untuk meluangkan waktu dan tenaga dalam memilih kusen yang tepat untuk bangunan Anda.
Untuk memenuhi kebutuhan kusen Anda, kunjungi Klopmart, Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap. Kami menyediakan berbagai pilihan kusen berkualitas tinggi dengan berbagai material, desain, dan ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya bangunan Anda. Dapatkan penawaran menarik dan layanan terbaik untuk mewujudkan proyek impian Anda bersama Klopmart!
Klopmart
KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.Inspirasi Lainnya
Besi Bangunan
Stainless Steel 316L: Spesifikasi, Fungsi, Kelebihan, dan Pengaplikasiannya
Selengkapnya