Analisa Beton K 175 dan Cara Menghitungnya
Table Of Contents
Di artikel kali ini, kami akan membahas analisa beton K 175 dan cara menghitungnya. Beton dengan mutu K 175 merupakan salah satu jenis beton standar yang digunakan di Indonesia. Beton K 175 biasanya digunakan sebagai fondasi dari bangunan, misalnya untuk perumahan, gudang, dan pagar beton. Beton jenis ini juga dinilai mampu menahan beban hingga sebesar 14.5 Mpa yang berarti beton ini cukup kuat untuk menahan bangunan bertingkat. Untuk yang ingin tahu lebih banyak tentang analisa beton K 175 dan cara membuatnya, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Saja Keunggulan Beton K 175?
Sebelum Anda mempelajari cara membuat beton K 175, mari analisa terlebih dahulu keunggulan beton jenis ini.
1. Cocok Untuk Menjadi Fondasi Bangunan
Karena kekuatannya untuk menopang beban hingga sebesar 14.5 Mpa atau setara dengan 2,000 kg per cm2. Dengan kekuatan tersebut, beton ini bisa menopang bangunan besar sekalipun di atasnya.
2. Keamanan Terjamin
Beton K 175 juga sudah teruji keamanannya secara teknis dan sudah sesuai dengan standar SNI. Seperti yang termuat dalam SNI DT-91-0008-2017 tentang tata cara perhitungan satuan oleh Departemen Pekerjaan Umum.
3. Tahan Terhadap Segala Kondisi
Dengan kondisi geografi yang begitu beragam di Indonesia, beton ini cocok sekali digunakan. Beton K 175 dinilai mampu bertahan di segala kondisi, mulai dari cuaca ekstrem, tanah yang tidak rata, ataupun gempa sekalipun.
4. Fleksibel
Teknik pembangunan fondasi memiliki banyak sekali jenis, seperti beton bertulang, jaring laba-laba, cakar ayam, dan masih banyak lagi. Dan beton yang satu ini bisa diaplikasikan terhadap teknik-teknik tersebut, sehingga akan mempermudah pembangunan konstruksi yang sedang dikerjakan.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pondasi yang Umum Digunakan Pada Konstruksi Bangunan Rumah
Bagaiama Cara Membuat Beton K 175?
Terdapat dua istilah mutu beton yang berlaku di Indonesia, yaitu mutu beton K dan Fc. Kali ini kita akan fokus pada mutu K saja di mana standar mutu beton K memiliki satuan kg/cm2 mengacu kepada Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.1.-2.
Mari kita lihat tabel kebutuhan komposisi beton menurut SNI sesuai dengan mutu K yang kita inginkan.
Jika Anda tidak bisa menimbang material pembuatan beton dengan pas, Anda juga bisa menggunakan adukan 1;2;3 untuk membuat beton K 175 atau 1 ember semen, 2 ember pasir, dan 3 ember kerikil. DENGAN CATATAN, ember yang digunakan harus berukuran sama, serta memakai air dengan kapasitas yang sama pula yaitu sebanyak 0.8 volume ember.
Baca Juga: Cari Tahu 4 Jenis Kerusakan Beton dan Metode Perbaikannya
Perbedaan Mutu Beton K dan Beton FC
Dalam industri konstruksi, pemilihan jenis beton yang tepat sangat penting untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur bangunan. Dua jenis mutu beton yang sering dibahas adalah mutu beton K dan beton FC.
Meskipun keduanya digunakan untuk tujuan yang sama, yaitu mengukur kekuatan tekan beton, terdapat perbedaan mendasar dalam cara pengukurannya, ukuran sampel yang digunakan, serta standar peraturan yang mengaturnya. Berikut ini perbedaan keduanya:
1. Satuan Pengukuran Kuat Tekan
Mutu Beton K: Kuat tekan beton pada mutu K diukur dengan satuan kilogram per sentimeter persegi (kg/cm²). Ini berarti perhitungan kekuatan beton dilakukan dengan menggunakan satuan tradisional yang lebih familiar di Indonesia sebelum adopsi standar internasional.
Mutu Beton FC: Mutu beton FC mengukur kekuatan beton dengan satuan megapascal (MPa). Satuan ini merupakan bagian dari sistem metrik internasional dan sering digunakan dalam standar beton modern untuk memastikan konsistensi dan kemudahan perbandingan antar proyek.
2. Ukuran Sampel Uji
Mutu Beton K: Dalam pengujian mutu beton K, sampel uji berupa kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm digunakan. Kubus ini dirancang untuk memberikan ukuran yang cukup untuk mengukur kekuatan beton sesuai standar mutu K.
Mutu Beton FC: Sebaliknya, mutu beton FC menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Bentuk silinder ini lebih sesuai dengan praktik standar internasional dan memberikan data yang lebih representatif untuk pengujian kekuatan beton.
Baca Juga: 9 Merk Besi Beton SNI Paling Bermutu di Indonesia 2024
3. Peraturan yang Digunakan
Mutu Beton K: Beton K mengacu pada peraturan beton bertulang Indonesia (PBI) yang diterbitkan pada tahun 1971. PBI adalah standar yang lebih lama dan digunakan sebelum adanya peraturan terbaru.
Mutu Beton FC: Beton FC mengacu pada peraturan terbaru, yaitu SNI-03-2847-2002. SNI adalah standar nasional Indonesia yang diperbarui untuk mengikuti perkembangan teknologi dan praktik konstruksi modern, memberikan panduan yang lebih mutakhir dan relevan dalam industri konstruksi.
Kesimpulan
Memahami metode pengujian dan perhitungan ini memungkinkan penerapan beton K 175 secara efektif dalam proyek konstruksi, seperti pondasi, kolom, dan balok, dengan memastikan bahwa beton memenuhi standar kekuatan yang diperlukan untuk ketahanan terhadap beban tekan.
Untuk material pembuatan beton K 175, Anda bisa mendapatkan Decon Beton Instan dengan mudah di Klopmart. Tidak perlu mengantre, Anda bisa berbelanja kebutuhan konstruksi secara online dan barang yang dibeli akan langsung dikirimkan ke lokasi yang ditentukan. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website resmi Klopmart. Semoga artikel tentang analisa beton K 175 dan cara menghitungnya ini dapat membantu. Temukan produk terbaik untuk proyek Anda hanya di Toko Jual Material Bahan Bangunan Online Terlengkap!