4 Cara Memilih Kompresor Sesuai Kebutuhan Anda

Pernah mengisi angin pada ban kendaraan atau menggunakan alat spray untuk pengecatan? Kedua aktivitas tersebut memang berbeda, tapi keduanya sama-sama menggunakan kompresor. Alat satu ini “mengambil” gas atau udara dari sekitar untuk diberi tekanan di dalam tabung, baru setelah itu didistribusikan kembali sebagai udara bertekanan. Penggunaan kompresor juga bisa untuk skala besar, contohnya sistem purge pada pabrik semen. Lalu, jika Anda hendak menggunakan kompresor, harus beli yang mana? Mari cari tahu cara memilih kompresor sesuai kebutuhan Anda.

Perhatikan sumber daya listrik di area Anda

Salah satu cara memilih kompresor sesuai kebutuhan adalah memperhatikan lokasi. Di lokasi mana Anda akan menggunakan kompresor? Apabila Anda berada di lokasi yang sumber daya listriknya cenderung kurang, maka kompresor yang menggunakan bensin akan lebih cocok karena tidak membutuhkan daya listrik. Kompresor jenis ini juga sesuai bagi Anda yang punya mobilitas tinggi atau sering berpindah-pindah lokasi. Namun, kompresor satu ini menghasilkan suara yang relatif berisik saat sedang bekerja. Cara menyalakannya pun harus secara manual.

Hal tersebut berbeda dengan kompresor yang menggunakan daya listrik. Pengoperasiannya relatif lebih mudah karena adanya sistem daya listrik memungkinkan kompresor bekerja secara otomatis. Tentu saja Anda harus bisa mencari area yang dekat dengan instalasi listrik agar kompresor jenis ini dapat bekerja optimal.

Cari tahu tekanan udara yang diperlukan

Menentukan tekanan udara yang diperlukan juga penting untuk mendapatkan kompresor sesuai kebutuhan. Apakah tekanan udara tersebut bakal dibutuhkan selama 24 jam nonstop? Jika iya, artinya Anda membutuhkan kompresor dengan debit udara yang tinggi. Nah, jenis kompresor yang sesuai untuk kebutuhan ini adalah air compressor screw. Kelebihan dari kompresor ini adalah hasil udara yang kandungan uap airnya tidak terlalu banyak. Di samping itu, suaranya pun tidak bising sehingga tidak menghasilkan polusi suara walaupun digunakan selama 24 jam penuh.

Pertimbangkan output udara

Jangan lupa juga mempertimbangkan output udara sebagai cara memilih kompresor sesuai kebutuhan. Umumnya, kompresor udara biasa paling banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan industri. Namun, memang, output udara yang keluar masih mengandung campuran minyak dan zat lain.

Apabila kompresor akan digunakan di tempat kesehatan seperti laboratorium atau area-area yang membutuhkan tingkat higienis tinggi, maka kompresor bebas minyak (oil free) lebih tepat untuk Anda pilih. Idealnya, kompresor jenis satu ini bebas 99% dari campuran minyak dan zat lain. Output atau keluaran udaranya relatif lebih murni.

Sesuaikan ukuran dan tempat kompresor

Selain ketiga hal di atas, hal yang juga tidak kalah penting dalam memilih kompresor sesuai kebutuhan adalah mempertimbangkan ukuran dan tempat kompresor. Jika area yang tersedia cukup luas, maka Anda bisa lebih leluasa memilih kompresor. Namun, apabila areanya relatif terbatas, tentunya Anda harus kompromi. Di pasaran, tersedia produk air compressor mini, yang memang menunjang mobilitas, tapi biasanya tidak dilengkapi tabung tekanan. Setiap pilihan pasti punya plus-minus, jadi pastikan Anda mempertimbangkan setiap faktor.

Kompresor dengan fitur lengkap memang bagus, tapi belum tentu mampu memenuhi kebutuhan Anda. Jadi, pastikan Anda selalu menerapkan cara memilih kompresor sesuai kebutuhan. Dengan begitu, bujet yang dikeluarkan juga tidak akan berlebih. Kalau mau mendapatkan kompresor dengan kualitas baik, langsung saja kunjungi website Klopmart.com!

Media

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Inspirasi Lainnya

8 Rekomendasi Merk Sepatu Safety Terbaik Penunjang Keselamatan Kerja

Alat Safety

8 Rekomendasi Merk Sepatu Safety Terbaik Penunjang Keselamatan Kerja

Selengkapnya
8 Jenis Sepatu Safety dan Fungsinya untuk K3

Alat Safety

8 Jenis Sepatu Safety dan Fungsinya untuk K3

Selengkapnya
5 Perbedaan Sepatu Safety dan Sepatu Gunung, Lebih Tahan Mana?

Alat Safety

5 Perbedaan Sepatu Safety dan Sepatu Gunung, Lebih Tahan Mana?

Selengkapnya