Pompa dan Pipa

3 Cara Membuat Irigasi Tetes dari Botol Bekas

Media
29 Jun 2022

Klopmart

KlopMart adalah platform digital untuk solusi terkini kebutuhan material bahan bangunan yang terhubung ke berbagai suplier dan distributor terpercaya dengan jaminan kualitas terbaik dan harga terjangkau.

Siapa bilang cara membuat irigasi tetes memerlukan alat dan bahan yang rumit? Anda bisa membuat sistem pengairan ini hanya menggunakan botol bekas. Proses pembuatannya pun cukup mudah dan Anda bisa mengatur kecepatan aliran airnya sesuai kebutuhan.

Anda ingin mengetahui cara mudah membuat sistem irigasi tetes untuk digunakan di taman? Baca artikel ini sampai selesai untuk mengetahui jawabannya.

Apa itu Sistem Irigasi Tetes?

Sistem irigasi tetes adalah metode pengairan tanah atau tanaman menggunakan tempat penampungan air alias tandon. Tandon tersebut dilengkapi saluran sehingga airnya menetes ke tanah atau tanaman dalam jumlah sedikit tetapi konsisten.  

Prinsip kerja sistem irigasi tetes adalah tandon ditaruh pada posisi yang lebih tinggi daripada lahannya. Kemudian, air mengalir melalui selang irigasi membasahi lahan di bawahnya. Kebun atau taman Anda akan memiliki asupan air yang cukup apabila menggunakan sistem irigasi tetes. 

Metode pengairan ini sangat efektif diterapkan ketika  Anda memiliki tanaman yang banyak atau area yang cukup luas. Anda pun tidak perlu ribet menyiram tanaman secara manual, cukup pasang irigasi tetes dan kebutuhan air pada tanaman selalu terpenuhi. Area taman pun tidak becek karena airnya hanya membasahi tanamannya saja.

Baca juga: Jenis-Jenis Irigasi yang Wajib Anda Ketahui

Kelebihan dan Kekurangan Irigasi Tetes

Sebelum mengetahui cara membuatnya, Anda harus mempertimbangkan dahulu kelebihan dan kekurangan sistem irigasi ini. Berikut ini penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangannya.


Apa Kelebihan dari Irigasi Tetes?

Sistem irigasi tetes mampu menghemat penggunaan air sebanyak 40-60%. Meski kadar airnya lebih sedikit, tanaman Anda tetap terawat dan bertumbuh maksimal karena airnya terus menetes dalam jumlah teratur. Selain itu, irigasi tetes juga bisa mengurangi potensi munculnya gulma.

Kelebihan tersebut tentu berujung pada kualitas tanaman Anda. Tidak hanya itu, kualitas tanah pun meningkat sehingga ancaman erosi juga berkurang.

Apa Kekurangan Irigasi Tetes?

Kekurangan sistem irigasi tetes terletak pada langkah perawatannya. Anda harus serius merawat peralatannya, apalagi jika sistem irigasinya berasal dari botol bekas. Selain itu, Anda juga harus membuat banyak irigasi tetes untuk lahan yang terlalu luas. 

Alhasil, biaya yang dibutuhkan untuk sistem irigasi pun tidak sedikit. Namun, semua biaya itu akan sebanding dengan kualitas tanah dan tanaman yang didapatkan dari penggunaan irigasi tetes.

Baca juga: 5 Perbedaan Irigasi dan Drainase yang Perlu Anda Ketahui

3 Cara Membuat Irigasi Tetes dari Botol Bekas

Anda harus menentukan jenis aliran air irigasinya dahulu sebelum membuat alatnya. Ada tiga jenis aliran air yang bisa dibuat dari irigasi tetes: aliran lambat, aliran cepat, dan aliran air yang bisa diatur. Berikut ini cara membuatnya:

1. Sistem Irigasi Aliran Lambat

Alat yang dibutuhkan adalah botol plastik 2 liter yang sudah dibersihkan, paku, palu, dan pisau. Berikut ini cara membuatnya:

  • Buat lubang pada tutup botol menggunakan paku dan palu. Ukuran lubang jangan terlalu kecil agar aliran airnya tidak tersumbat.
  • Potong bagian bawah botol sebesar 3 cm dari dasarnya. Pasangkan kembali tutup pada botolnya.
  • Pada area taman, buatlah lubang untuk menempatkan botolnya. Pastikan posisinya tidak terlalu jauh dari tanaman, yaitu 10-15 cm.
  • Taruh botol ke dalam galian lubang tersebut dengan posisi tutupnya menghadap ke bawah. Setelahnya, ratakan kembali tanah supaya posisi botolnya tidak bergoyang.
  • Mulailah sistem pengairan dengan mengisi air ke dalam botolnya. Setelahnya, biarkan airnya menetes ke tanamannya.

2. Sistem Irigasi Aliran Cepat

Alat yang dibutuhkan terdiri dari: botol plastik, paku atau tusukan logam (pilih salah satu), dan bor. Ikuti langkah pembuatannya di bawah ini.

  • Buat lubang pada bagian dinding bawah botolnya menggunakan paku atau tusukan. Perhatikan juga jumlah lubangnya. Makin banyak lubangnya, air lebih cepat mengalir.
  • Bikin lagi lubang di dasar botolnya supaya airnya tidak berkumpul di dasar botol. Gunakan bor agar pembuatan lubangnya lebih mudah.
  • Gali lubang untuk menempatkan botolnya. Kemudian, tempatkan botol dengan posisi mulutnya menghadap ke atas.
  • Buka tutup botolnya dan masukkan air ke dalamnya untuk memulai sistem irigasi.

3. Sistem Irigasi Aliran yang Bisa Diatur

Cara terakhir lebih rumit karena Anda membutuhkan setelan untuk mengatur aliran airnya. Alat yang dibutuhkan terdiri dari: botol plastik, katup sebagai pengontrol aliran air, selang mini, gasket karet, paku, lilin, sealant, gunting, dan kawat.

Baca juga: 8 Macam Paku yang Harus Anda Kenali 

Berikut ini langkah pembuatannya:

  • Buat lubang yang cukup besar pada sisi botol dengan jarak 5-8 cm dari dasarnya. Lubang ini digunakan untuk memasang selang mini dan gasket karet. Gunakan paku untuk membuat lubangnya.
  • Buat potongan selang mini sepanjang 5-8 cm. Selang ini digunakan untuk memasang katup ke dalam botolnya.
  • Lilitkan gasket karet kecil mengelilingi potongan selangnya. Apabila gasketnya terlalu besar, potong salah satu bagiannya agar lebih kecil.
  • Masukkan gasket dan potongan selang tersebut ke dalam lubang, kemudian dorong sedikit sampai ada bagian yang ke dalam.
  • Gunakan sealant untuk menutup celah lubang di sekitar gasket tersebut agar tidak bocor.
  • Masukkan katup pengontrol ke dalam selangnya.
  • Potong bagian atas botol supaya airnya lebih mudah diisi ke dalamnya.
  • Buat tiga atau empat lubang di bagian atas botol untuk menggantung sistem irigasinya. Kemudian, masukkan kawat ke dalam lubang tersebut.
  • Gantungkan botol di area yang lebih tinggi. Kemudian, masukkan air untuk memulai sistem irigasinya.
  • Atur aliran airnya menggunakan bagian kenop pada katupnya sesuai kebutuhan tanaman Anda.


Kesimpulan

Sistem irigasi tetes tidak hanya digunakan pada media tanam tanah. Taman dengan fitur lantai keramik atau marmer pun bisa dipasangi sistem irigasi tetes. Anda bisa memasang pipa saluran pembuangan air supaya tetesan airnya tidak terlalu menggenangi lantainya.

Tambahkan juga floor drain Wasser HSA-6442 sebagai penutup lubang saluran airnya. Aksesoris anti karat dan tahan lama karena terbuat dari bahan terbaik. Dapatkan produk floor drain stainless berkualitas ini hanya di Klopmart, e-commerce bahan bangunan terlengkap seIndonesia. Temukan juga beragam produk lainnya dengan berbagai macam penawaran menarik.

Semoga tips dan cara membuat irigasi tetes di atas bisa diterapkan untuk mengairi taman atau kebun Anda.

Inspirasi Lainnya

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Saniter

Contoh RAB Tandon Air dari Beton dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Selengkapnya
Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Saniter

Cara Membuat Menara Tandon Air dari Baja Ringan

Selengkapnya
Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Konstruksi

Konstruksi Menara Tandon Air: Cara Membuatnya dari Besi Siku dan Beton

Selengkapnya